SURABAYA - Saat meninjau pelabuhan, stasiun, dan bandara di Surabaya, Senin (11/7), Menhub Ignasius Jonan mendengarkan beberapa keluhan dan saran penumpang terkait pelayanan yang dirasakan saat menggunakan angkutan umum dan meminta para operator transportasi untuk terus meningkatkan pelayanannya.

Beberapa keluhan penumpang yang di dapat Menhub, salah satunya saat meninjau kapal KM Umsini di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Penumpang mengadu pendingin ruangan atau AC yang ada di dalam kapal kurang dingin.

"Makin ke depan pelayanan (angkutan umum) makin diperbaiki. Klo bisa diperbaiki seketika ya langsung saja diperbaiki. Tidak usah nunggu lama," jelas Menhub usai peninjauan.

Menhub Jonan menilai, penyelenggaraan Angkutan Lebaran untuk moda laut pada tahun ini berjalan lancar. Walaupun dari data yang ada jumlah penumpang kapal pada lebaran tahun ini mengalami penurunan sekitar 4 (persen) dibanding tahun lalu.

Menhub mengatakan, pada tahun ini dirinya mengeluarkan aturan pembatasan penumpang kapal yang tidak boleh melebihi kapasitas sesuai yang ditentukan. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk meningkatkan keselamatan pelayaran.

Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, pada tahun ini PT. Pelni telah mengupayakan untuk menambah kapasitas dengan mengerahkan kapal kargo yang dialihfungsikan menjadi kapal penumpang. Termasuk kapal KM Umsini juga merupakan kapal kargo yang digunakan sebagai kapal penumpang selama angkutan lebaran berlangsung.

"Karena penumpang membludak. Selama idul fitri diizinkan kapal kargo mengangkut penumpang. Setelah saya tinjau. Kapal dalam kondisi bagus. Dek dan toiletnya bagus. Hanya saja AC nya memang kurang dingin," ujarnya usai meninjau KM Umsini.

Beberapa catatan lain dari Menhub kepada operator yaitu untuk meningkatkan aspek keselamatan di kapal. Salah satunya mengenai peralatan sekoci yang harus diperbaharui. Menurutnya alat untuk menurunkan sekoci masih menggunakan model lama.

"Agar diganti mesin yang lebih muda. Sekarang masih pake engkol. Kalau ada keadaan darurat misalnya gelombang tinggi. Agak lama untuk menurunkannya," jelasnya.

Selain di laut, Menhub juga sempat mendengarkan keluh kesah penumpang bus saat meninjau terminal penumpang Purabaya. Salah satu penumpang bus mengeluhkan ulah pengemudi yang sering mengendarai bus dengan kecepatan sangat tinggi.

Menhub meminta kepada penumpang untuk tidak segan-segan menegur supir bus jika dirasa cara mengemudinya dapat membahayakan keselamatan penumpang.

"Bapak, Ibu. Jangan ragu-ragu supirnya ditegur kalau ngebut-ngebut," ucap Jonan saat mengecek salah satu bus di terminal.

Saat berada di dalam bus, Menhub juga sempat memeriksa berfungsinya speedometer, rem tangan, dan sabuk keselamatan pengemudi.

Terkait menurunnya jumlah penumpang bus pada lebaran tahun ini sekitar 7 (tujuh) persen dari tahun lalu, Menhub meminta kepada operator untuk terus meningkatkan pelayanan dari tahun ke tahun agar tidak terus ditinggalkan penumpangnya.

Menurutnya, penurunan jumlah penumpang bus salah satunya disebabkan karena pelayanannya kurang baik. Masih banyak ditemukan bus yang tidak laik jalan dan belum dilaksanakannya standar pelayanan minimal untuk angkutan bus.

"Operator bus harus perbaiki layanan bus". tegasnya.

Menhub mengungkapkan pihaknya bersama organda akan segera membahas standar pelayanan minimal angkutan bus dengan harapan dapat meningkatkan kembali jumlah penumpang bus pada lebaran mendatang.

Peningkatan keselamatan, kapasitas dan kualitas pelayanan transportasi umum merupakan fokus kerja Kemenhub dalam upaya menyediakan transportasi umum yang andal, selamat, aman, terjangkau dan nyaman di Indonesia. (RDL/BU/SR/HP)