NTT- Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANAS) berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kegiatan pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (17/10).
Sekitar 1.000 orang peserta yang berasal dari 18 Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapat Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Wury Ma'ruf Amin.
Dalam sambutan pembukaan, Wury Ma'ruf berharap agar dengan adanya program PKW, nantinya akan tumbuh wirausaha-wirausaha baru yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan serta berkontribusi dalam upaya pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi, salah satunya yaitu kerajinan tenun yang merupakan salah satu komoditi unggulan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan dalam rangka pelestarian warisan budaya setempat.
Sementara itu, Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Perhubungan sekaligus Ketua Bidang Wirausaha Baru DEKRANAS Endang Budi Karya mengatakan, Pada bulan Juli sampai dengan September 2021 sudah dilaksanakan pelatihan bagi 100 orang para generasi millennial dari daerah Kupang dan Rote, untuk membuat 1.000 topi Ti’l Langga yang merupakan topi khas dari NTT.
Hasil pelatihan topi khas NTT tersebut dipamerkan pada acara pembukaan kegiatan PKW yang disaksikan langsung oleh Ketum Dekranas Wuri Ma’ruf Amin.
Endang Budi Karya menjelaskan, kolaborasi yang dilakukan dengan Kemendikbudristek ini dilakukan bersama 18 Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi NTT. “Tujuan program ini adalah untuk menciptakan wirausaha baru berbasis komoditi tenun. Karena tenun merupakan salah satu komoditi andalan dari NTT dan ini harus dilestarikan sebagai warisan budaya nasional Indonesia,” ungkap Endang Budi Karya.
Endang Budi Karya mendukung diusulkannya Tenun NTT sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia di UNESCO, seperti halnya “Batik” yang telah mendapatkan pengakuan serupa dari UNESCO. “Apabila upaya ini berhasil, maka akan sangat membanggakan sekali bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat NTT,” tutur Endang Budi Karya.
Kegiatan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) di NTT ini diselenggarakan secara luring dan diikuti oleh 1.000 orang peserta yang berasal dari 18 (delapan belas) Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT.
Adapun para peserta PKW diutamakan adalah anak usia sekolah, yang tidak sekolah atau yang telah lulus sekolah namun tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yang berusia antara 15 s.d. 25 tahun.
Selain itu juga diutamakan adalah warga masyarakat yang belum memiliki pekerjaan. Kegiatan PKW itu sendiri dilakukan secara bersamaan di beberapa daerah dengan jumlah jam pelaksanaan mencapai 200 jam yang dimulai pada tanggal 17 Oktober 2021.
Acara pembukaan PKW di NTT dihadiri oleh para pengurus Dekranas, Sesjen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Ketua Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur dan beberapa Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur serta pejabat pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.