JAKARTA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) mendorong seluruh perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk mewujudkan pembelajaran Kampus Merdeka – Merdeka Belajar.
Hal itu terkait dengan tantangan Kementerian Perhubungan yang merupakan salah satu kementerian yang dituntut adaptif dengan perubahan perkembangan zaman. Pergerakan teknologi dan komunikasi mengharuskan sumber daya manusia perhubungan memiliki kualifikasi standar yang tinggi sejalan dengan tantangan yang dihadapi oleh dunia transportasi dan kementerian perhubungan pada umumnya.
Merdeka Belajar
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala BPSDMP, Zulfikri mendorong seluruh jajaran di lingkungan Sekretariat BPSDMP mengarahkan seluruh pegawai mendukung dan berperan aktif dalam mewujudkan transformasi perguruan tinggi Kemenhub yang mengarah pada rancangan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar tersebut.
Zulfikri menjelaskan bahwa dalam penerapan kampus merdeka-merdeka belajar, kegiatan belajar di perguruan tinggi nantinya tidak lagi hanya bertumpu pada dosen, instruktur, peralatan, laboratorium. Tetapi tumpuan pembelajaran justru ada pada taruna atau biasa disebut dengan self directed learning.
“Apabila dulu model belajar dengan satu dosen sebagai sumber pengetahuan kepada banyak taruna, namun sekarang sistem pembelajaran saat ini bukan itu lagi, Anda bisa buka google, youtube dan sebagainya. Ilmu pengetahuan tersebar di dunia maya, istilahnya dunia berada dalam genggaman, segala sesuatu ada dalam smartphone kita. Maka dari itu sejak tahun lalu, Kepala BPSDMP telah membuat aturan yang biasanya taruna tidak boleh membawa handphone dan laptop sebagai akses informasi, kini diperbolehkan untuk digunakan sebagai akses informasi”, ucap Zulfikri.
Zulfikri menekankan kembali arahan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang senantiasa mendorong dan mengarahkan agar seluruh perguruan tinggi di lingkungan BPSDMP mampu beradaptasi dengan kondisi pandemi dan perkembangan teknologi yang ada saat ini untuk menciptakan SDM transportasi yang andal dan profesional, yang nantinya mampu bekerja baik sebagai regulator atau operator bidang transportasi.
“Jangan berhenti belajar walau sedang pandemi. Justru gunakan untuk belajar saat ini secara mandiri, dan menjadi pembelajar sejati,” ujar Zulfikri mengutip arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam podcast peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2021 bersama dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim awal Mei lalu.
Tantangan SDM Perhubungan Kini dan di Masa Mendatang
Saat ini Kementerian Perhubungan terus menggenjot pembangunan infrastruktur transportasi secara merata di seluruh Indonesia. Hal ini diharapkan dapat menggerakkan berbagai sektor dan mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan di semua wilayah Indonesia.
Presiden Joko Widodo, seperti dikutip Menhub Budi Karya Sumadi, mengatakan, pembangunan SDM transportasi merupakan faktor penting yang juga harus dibangun untuk menjadikan Indonesia negara yang berdaulat.
Kementerian Perhubungan terus berupaya melaksanakan arahan Presiden tersebut dengan cara melakukan transformasi di 27 lembaga pendidikan dan pelatihan transportasi baik darat, laut, udara, maupun kereta api. "Hal ini bertujuan untuk menyediakan insan transportasi yang memiliki knowledge, skill, dan attitude dengan tujuan menjadikan pelayanan transportasi yang berfokus pada pelayanan dengan mengutamakan kepada keselamatan dan keamanan transportasi dengan berpedoman kepada peraturan nasional dan internasional yang berlaku," jelas Menhub. (IS/HG/HT/JD)