(Jakarta, 18/9/2012) Dalam upaya pembenahan Angkutan Lebaran di masa-masa mendatang, berbagai cara akan dilakukan, mulai dari peningkatan jumlah mudik gratis bagi pemilik sepeda motor bersama kendaraannya hingga subsidi angkutan umum.
 
Untuk 2013, Kementerian Perhubungan mengajukan anggaran subsidi khusus Rp568,9 miliar melalui public service obligation (PSO) untuk mengangkut sepeda motor selama angkutan Lebaran 2013. Adanya subsidi tersebut diharapkan akan mampu mengangkut 538.920 unit motor bersama pemiliknya ke kampung halaman di beberapa kota di Jawa.
 
Menurut Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, upaya mengurangi moda sepeda motor di jalan raya menggunakan moda lain yang dilakukan pada 2012 ini dianggap belum signifikan. Jumlah sepeda motor yang berhasil diangkut baik menggunakan truk maupun kapal laut masih cenderung sedikit bila dibandingkan besarnya jumlah sepeda motor yang mencapai 2,79juta unit atau naik 18,7% dari tahun lalu.
 
"Kami harapkan dengan adanya subsidi ini maka sepeda motor yang akan bisa diangkut menggunakan kereta api sebanyak 383.664 unit, truk 139.956 unit, dan kapal laut  15.300 unit," ujar Mangindaan di Jakarta, Selasa (18/9).
 
Tak hanya itu saja, upaya lainnya juga akan dilakukan salah satunya memberikan subsidi bagi angkutan umum sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh masyarakat pemudik dan mereka mau beralih tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi terutama sepeda motor.
 
Menurut rencana Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub akan menyiapkan 100 bus baru dengan kapasitas bangku sebanyak 44 unit atau 55 unit senilai Rp1,3 triliun/unitnya. Menurut Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, bus-bus tersebut nantinya akan dititipkan di Perum Damri untuk bisa digunakan melayani masyarakat.
 
Selain itu, menurut Suroyo, ada beberapa hal lain yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas angkutan lebaran diantaranya sosialisasi yang lebih intens, melengkapi fasilitas jalan seperti marka, rambu-rambu, dan penerangan jalan, pengaturan rest area, penegakan hukum, dan memperbaiki persimpangan jalan.
 
"Begitu juga dengan jalur alternatif agar dilakukan perbaikan sehingga bisa membantu mengurai kepadatan, pembatasan penggunaan sepeda motor, dan juga koordinasi yang intens antara pusat dan daerah dalam antisipasi kemacetan yang diakibatkan pasar tumpah, pungutan-pungutan sosial, dan lain sebagainya," urai Suroyo.
 
Menurut Suroyo, selama masih ada delay pelayanan baik darat, laut, kereta api, maupun udara maka angkutan lebaran masih dianggap belum maksimal pelaksanannya. 
 
Upaya pemberian subsidi terhadap angkutan umum mendapatkan dukungan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Pengamat transportasi. Menurut Pengurus harian YLKI Tulus Abadi, dengan memberikan subsidi maka diharapkan pelayanan akan semakin meningkat dan masyarakat tertarik untuk pulang ke kampung halamannya menggunakan angkutan umum. Tak hanya itu saja, pembatasan penggunaan sepeda motor menurutnya juga bisa dilakukan juga dengan pengetatan pemeriksaan (razia) SIM bagi pengendaranya.
 
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno juga menambahkan bahwa manajemen angkutan lebaran diyakini bisa diperbaiki kualitasnya dengan sinergi yang baik dan koordinasi antarinstansi. "Peningkatan subsidi angkutan umum bisa menjadi prioritas untuk dilaksanakan," katanya. (CHAN)