Menhub mengingatkan teknologi hidrografi yang direkomendasikan secara international oleh International Hydrographic Organization (IHO) dan International Maritime Organization (IMO) agar diantisipasi dengan meningkatkan kemampuan Badan Hidrografi Indonesia dalam memberikan informasi navigasi melalui teknologi hidrografi yang dibutuhkan bagi setiap kapal yang berlayar.
Menhub juga menyatakan bahwa IMO telah menetapkan bahwa setiap kapal yang berlayar harus menggunakan Electronic Chart Display and Information System (ECDIS). Hal ini berlaku untuk kapal cepat (High Speed Craft) yang dibuat pada atau setelah 1 Juli 2008. Sedangkan untuk semua kapal cepat yang saat ini beroperasi atau yang dibuat sebelum 1 Juli 2008 sudah harus menggunakan ECDIS sebelum 1 Juli 2010.
Mengingat implementasi dari ECDIS hanya dapat dilaksanakan bila didukung oleh akses dan ketersediaan dari Electronic Navigation Chart (ENC), maka adalah suatu keharusan bagi negara-negara yang tergabung dalam perjanjian internasional untuk meningkatkan keamanan pelayaran di laut (International Convention for Safety of Life at Sea) untuk ikut bertanggung jawab menjamin keselamatan pelayaran baik dengan mengumpulkan, menyusun, menyebarkan maupun mempublikasikan berbagai informasi tentang data hidrografi. Selain itu negara-negara yang tergabung dalam konvensi tersebut juga harus senantiasa memperbarui data-data tersebut.
Oleh karena itu Menhub menegaskan bahwa kerjasama Badan Hidrografi Indonesia dengan berbagai badan/ lembaga hidrografi di wilayah Asia Timur perlu terus ditingkatkan. Sesuai ketentuan IMO, Indonesia harus menyiapkan ENC sebelum 1 juli 2010 untuk 18 pelabuhan besar dan 3 Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Untuk itu, Indonesia akan senatiasa bekerja sama dengan negara-negara lain dalam upaya untuk meningkatkan keselamatan pelayaran.
Simposium dihadiri oleh negara-negara anggota EAHC, dengan menghadirkan pembicara antara lain dari Hongkong SAR China membahas Surveying with Multibeam Sonar Survey Systems dan South China Sea ENC-What’s Next?, dari National Hydrographic Centre, dari Malaysia membahas topik Enhance Spoil Monitoring System, dari Singapura dengan topik Harmonising ENCs in East Asia, dan dari Korea dengan topik Single Window Operation of RADAR/ARPA on ECDIS. (al)