Demikian dinyatakan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal pada pembukaan Pengenalan dan Kursus Safety Management System (SMS) ICAO – GMF Aero Asia untuk Manajemen Puncak di Ruang Mahogani, Hotel Imperial Arya Duta, Lippo Karawaci Tangerang, Senin, 5 Mei 2008.
Lebih lanjut Menhub menyatakan bahwa dalam memprakarsai budaya keselamatan, sangatlah penting bagi masyarakat untuk belajar bersama memahami SMS. SMS merupakan pendekatan sistematis dalam menangani keselamatan yang meliputi struktur organisasional, akuntabilitas, kebijakan dan proses. Untuk mencapai tujuan ini, Menhub merekomendasikan interaksi dekat antara regulator dan industri. "Pelaksanaan SMS ini tidak semata-mata untuk mendapatkan semua elemen yang tersedia, namun yang lebih penting adalah membuat semua elemen saling berinteraksi dan berjalan dengan baik di organisasi," tegas Menhub.
Menhub menambahkan, hal ini hanya dapat terjadi pada keterlibatan dan komitmen Manajemen Puncak. Oleh karena itu, harus ada pendekatan top down. Anggota manajemen puncak diharuskan mendapatkan langkah yang jelas tentang bagaimana SMS dapat secara efektif dilaksanakan di perusahaan mereka sehingga hasilnya adalah sebuah perubahan yang signifikan dan positif dalam hal keselamatan. Menhub sangat percaya apabila SMS dapat diimplementasikan secara sukses dan efektif, Industri Penerbangan Indonesia akan lebih dihargai di komunitas penerbangan internasional.
Untuk mewujudkan dan meningkatkan keselamatan penerbangan, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perhubungan membangun rencana kerja dari kebijakan Roadmap to Zero Accident. Salah satu wujud dari upaya tersebut adalah memberi panduan pada industri penerbangan di Indonesia dalam mengimplementasikan SMS. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang berkewenangan dalam hal ini tidak hanya membuat kebijakan tetapi juga secara aktif mengadakan pelatihan, seminar dan kursus untuk keterampilan dan pengetahuan yang memadai pada Industri Penerbangan Indonesia. Kesempatan ini adalah salah satu impelementasi dari usaha tersebut. Pada kesempatann kali ini, ahli dari ICAO memberikan pengenalan SMS secara langsung. Dan untuk menindaklanjuti pengenalan ini diadakan kursus SMS yang akan dihadiri oleh peserta dari Regulator, Operator dan Perawatan, serta Operator Perbaikan dan Pemeriksaan (MRO).
"Saya sangat senang bahwa event semacam ini dapat dilaksanakan sehingga bisa memberi manfaat pada CEO maskapai penerbangan dan MRO di Indonesia. Saya berharap forum ini akan menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman, informasi dan usaha umum dalam implementasi SMS," kata Menhub. Selanjutnya Menhub berharap, pengenalan dan kursus SMS ICAO ini akan dapat berperan sebagai tonggak dalam pelaksanaan SMS di Industri Penerbangan Indonesia. Menhub juga mengharapkan bahwa keselamatan akan selalu menjadi budaya dan perhatian utama dalam setiap keputusan yang dibuat industri penerbangan Indonesia. (YFA)
Lebih lanjut Menhub menyatakan bahwa dalam memprakarsai budaya keselamatan, sangatlah penting bagi masyarakat untuk belajar bersama memahami SMS. SMS merupakan pendekatan sistematis dalam menangani keselamatan yang meliputi struktur organisasional, akuntabilitas, kebijakan dan proses. Untuk mencapai tujuan ini, Menhub merekomendasikan interaksi dekat antara regulator dan industri. "Pelaksanaan SMS ini tidak semata-mata untuk mendapatkan semua elemen yang tersedia, namun yang lebih penting adalah membuat semua elemen saling berinteraksi dan berjalan dengan baik di organisasi," tegas Menhub.
Menhub menambahkan, hal ini hanya dapat terjadi pada keterlibatan dan komitmen Manajemen Puncak. Oleh karena itu, harus ada pendekatan top down. Anggota manajemen puncak diharuskan mendapatkan langkah yang jelas tentang bagaimana SMS dapat secara efektif dilaksanakan di perusahaan mereka sehingga hasilnya adalah sebuah perubahan yang signifikan dan positif dalam hal keselamatan. Menhub sangat percaya apabila SMS dapat diimplementasikan secara sukses dan efektif, Industri Penerbangan Indonesia akan lebih dihargai di komunitas penerbangan internasional.
Untuk mewujudkan dan meningkatkan keselamatan penerbangan, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perhubungan membangun rencana kerja dari kebijakan Roadmap to Zero Accident. Salah satu wujud dari upaya tersebut adalah memberi panduan pada industri penerbangan di Indonesia dalam mengimplementasikan SMS. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang berkewenangan dalam hal ini tidak hanya membuat kebijakan tetapi juga secara aktif mengadakan pelatihan, seminar dan kursus untuk keterampilan dan pengetahuan yang memadai pada Industri Penerbangan Indonesia. Kesempatan ini adalah salah satu impelementasi dari usaha tersebut. Pada kesempatann kali ini, ahli dari ICAO memberikan pengenalan SMS secara langsung. Dan untuk menindaklanjuti pengenalan ini diadakan kursus SMS yang akan dihadiri oleh peserta dari Regulator, Operator dan Perawatan, serta Operator Perbaikan dan Pemeriksaan (MRO).
"Saya sangat senang bahwa event semacam ini dapat dilaksanakan sehingga bisa memberi manfaat pada CEO maskapai penerbangan dan MRO di Indonesia. Saya berharap forum ini akan menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman, informasi dan usaha umum dalam implementasi SMS," kata Menhub. Selanjutnya Menhub berharap, pengenalan dan kursus SMS ICAO ini akan dapat berperan sebagai tonggak dalam pelaksanaan SMS di Industri Penerbangan Indonesia. Menhub juga mengharapkan bahwa keselamatan akan selalu menjadi budaya dan perhatian utama dalam setiap keputusan yang dibuat industri penerbangan Indonesia. (YFA)