Seperti gencar diberitakan di beberapa media massa dua hari terakhir, investor Australia dan Pemkab Tangerang berencana mengembangkan Bandara Pondok Cabe yang merupakan bandara khusus milik Pertamina menjadi Bandara Umum. Namun sejauh ini Departemen Perhubungan sebagaimana dinyatakan oleh Dirjen Perhubungan Udara Budhi M. Suyitno belum pernah menerima proposal resmi dari Avian Agencies Australia, investor dari Australia tentang rencana tersebut.
Pengembangan sebuah bandara khusus seperti Pondok Cabe menjadi bandara umum memiliki implikasi teknis yang cukup kompleks. Menurut Direktur Teknik Bandara Ditjen Perhubungan Udara Arfianti Samad, aspek teknis yang perlu diperhatikan diantaranya menyangkut penggunaan ruang udara mengingat posisi Bandara Pondok Cabe yang diapit oleh dua bandara internasional yaitu Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma. Selain itu masih banyak aspek-aspek teknis lainnya yang membutuhkan pengkajian mendalam seperti lingkungan, hambatan, fasilitas dan aksesibilitas. (BRD)
Pengembangan sebuah bandara khusus seperti Pondok Cabe menjadi bandara umum memiliki implikasi teknis yang cukup kompleks. Menurut Direktur Teknik Bandara Ditjen Perhubungan Udara Arfianti Samad, aspek teknis yang perlu diperhatikan diantaranya menyangkut penggunaan ruang udara mengingat posisi Bandara Pondok Cabe yang diapit oleh dua bandara internasional yaitu Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma. Selain itu masih banyak aspek-aspek teknis lainnya yang membutuhkan pengkajian mendalam seperti lingkungan, hambatan, fasilitas dan aksesibilitas. (BRD)