Dalam pertemuan tersebut Gubernur Sulawesi Utara menyampaikan rencana pengembangan Bandara Udara Internasional Sam Ratulangi berupa perluasan Apron (29.622 m2), perluasan lapangan parkir (8.500 m2) perluasan terminal penumpang (9.000 m2) dan pengadaan Garbarata. Diharapkan seluruh fasilitas tersebut dapat diselesaikan pada tahun 2008.

Dalam pertemuan tersebut Gubernur Sulawesi Utara menjelaskan bahwa World Ocean Conference 2009 adalah sebuah pertemuan Tingkat Tinggi Kepala Pemerintahan yang memiliki wilayah laut dan pantai, ilmuwan, LSM, wartawan, pihak swasta dan para pemangku kepentingan (stake holders) yang mejadi bagian dari komunitas kelautan dunia. Sasaran yang hendak dicapai dari pertemuan tersebut adalah komitmen internasional dalam pembangunan berkelanjutan yang berbasis sumber daya kelautan untuk kesejahteraan seluruh manusia yang akan dituangkan dalam "Deklarasi Manado". Diperkirakan pertemuan tersebut akan dihadiri sekitar 8-10 kepala Negara/pemerintahan.

Selain menyampaikan permohonan untuk peningkatan infrastruktur perhubungan terkait dengan penyelenggaraan World Ocean Conference 2009, Gubernur Sulawesi Utara S.H. Sarundajang. Juga meminta agar Departemen Perhubungan dapat merealisasikan rencana pembangunan lapangan terbang di P. Miangas. Terkait dengan pembangunan lapangan terbang di P. Miangas, Dirjen Perhubungan Udara, Budhi Muliawan Suyitno menjelaskan bahwa pemerintah telah berencana membangun lapangan tersebut namun karena harga tanah yang diminta sangat mahal maka rencana tersebut masih dipertimbangkan. Terkait dengan pembebasan tanah, Gubernur Sulawesi yang juga didampingi Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut menyatakan bahwa pembebasan tanah akan dilaksanakan pemerintah daerah. Untuk itu Dirjen Perhubungan Udara menjanjikan akan mengusulkan ke DPR alokasi anggaran pembangunan lapangan terbang P. Miangas untuk dapat melayani pesawat jenis Hercules dan CN-235.