Hatta Rajasa kembali menegaskan bahwa rencana tersebut merupakan gagasan Departemen Perhubungan selaku regulator dalam upaya memanfaatkan penggunaan seluruh sarana dan prasarana yang ada di pelabuhan Tanjung Priok secara terintegrasi dan tidak berjalan sendiri-sendiri sehingga mampumemangkas biaya-biaya yang tidak perlu. Terkait dengan pro kontra tentang gagasan pemerintah tersebut Menhub Hatta Rajasa menyatakan bahwa pro kontra adalah hal yang lumrah dalam kehidupan berdemokrasi namun yang patut dipahami masyarakat adalah tujuan dari rencana tersebut yaitu meningkatkan efisiensi serta daya saing pengusaha Indonesia.
Dijelaskan Menhub Hatta Rajasa bahwa Dephub telah menyampaikan rencana pembentukan hub port tersebut ke Kementrian BUMN untuk dibahas dan dikaji secara mendalam. Departemen Perhubungan telah menyampaikan rencana penggabungan pengelolaan JICT dan TPK Koja tersebut ke Sidang Kabinet. Bila rencana penggabungan tersebut dapat diwujudkan maka Tanjung Priok akan menjadi hub port yang dapat menghemat devisa sebesar US$1 miliar yang selama ini terbuang karena semua ekspor Indonesia harus melakukan transhipment di pelabuhan Singapur sebelum menuju negara tujuan ekspor (BE)