Menurut Menteri Perhubungan, memang penutup pada bagian exhaust (The fairing of exhaust) di belakang mesin tersebut bukan struktur utama pada mesin pesawat. "Masalahnya alat itu tidak boleh terlepas saat terbang sebab udara yang masuk akan bisa berpengaruh terhadap sesuatu yang sensitif," lanjut Menhub. Selain itu, jika barang tersebut terjatuh di landasan pacu maka akan menjadi FOD (barang asing berbahaya) sehingga sangat berbahaya bagi penerbangan. "Bisa terjadi seperti peristiwa jatuhnya pesawat Concorde," katanya menambahkan.

Diduga lalai

Menhub Jusman melanjutkan, pihaknya menduga kelalain kembali terjadi dalam insiden serius itu. "Apalagi, dilaporkan pesawatnya terbang ke sejumlah destinasi dan baru ketahuan Kamis (5/12) malam," katanya. karena itu, dia meminta agar maskapai benar-benar serius dan mau menerapkan Safety Management System (SMS) secara bertahap mulai 2008. Cirinya dengan SMS itu adalah maskapai secara terbuka dan jujur melaporkan setiap insiden, temuan dan upaya apa yang telah dilakukan.

Selain itu, tegasnya, pemerintah akan melihat konsep dan pola perawatan pesawat oleh maskapai domestik secara menyeluruh. Bagaimana sebenarnya pola yang berkembang, terutama konsep outsourcing-nya," kata Menhub Jusman Safii Djamal.