(Mataram, 14/8/2014) Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Australia menggelar pertemuan bilateral 13-14 Agustus di Lombok untuk membahas hal-hal strategis terkait kerja sama transportasi khusunya pada safety (keselamatan) dan security (keamanan) antar kedua negara beberapa tahun ke depan.
Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan JA Barata , Kamis(14/8), mengatakan, pertemuan forum transportasi itu merupakan pertemuan tingkat tinggi antara Indonesia dan Australia, dalam membahas hal-hal strategis terkait kerjasama transportasi.
Di mana hingga saat ini pertemuan ini telah dilaksanakan sebanyak 2 kali, pertemuan pertama digelar di Canberra pada tanggal 1 Mei dan pertemuan kedua dilaksanakan di Lombok 13-14 Agustus 2014.
Pertemuan itu masing-masing dipimpin secara bersama-sama oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan RI Santoso Eddy Wibowo dan Secretary Department of Infrastructure and Regional Development, Australia, Mr Mike Mrdak.
Dalam pertemuan kedua di Lombok ini hadir 80-100 peserta, dengan jumlah delegasi dari Australia sekitar 20 orang. Para peserta yang hadir tersebut setingkat Direktur Jenderal (Dirjen) di masing-masing kementerian kedua negara.
Penyelenggaraan Indonesia-Australia Transport Forum secara regular tersebut merupakan hasil kesepakatan pada pertemuan bilateral antara Sekjen Kemenhub dan Secretary Department of Infrastructure and Regional Development, Australia di Canberra, bulan Mei 2013 lalu.
Sebagai tindaklanjut pertemuan tersebut, kemudian diselenggarakan pertemuan pertama 11 Desember 2012 di Jakarta. Dari hasil pertemuan itu, disepakati kedua negara melakukan kerjasama dibidang transportasi dengan melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU).
Selain itu, terdapat penandatangan Term of Refrence (ToR) tentang pembentukan forum Indonesia-Australia Trasnport Safet and Security tanggal 2 Mei 2013 di Canberra, Australia sebaga dasar legalitas dan disepakati untuk dilekukan pertemuan secara regular yang diadakan setiap tahun.
Dengan demikian tempat penyelenggaraan dilaksanakan secara bergantian di masing-masing negara.
Disebutkan bahwa pertemuan ke-2 ini dibagi menjadi 2 forum yaitu Transport Security Forum dan Transport Safety Forum.Transport Security Forum membahas hasil tinjauan dari Transport Security Forum 2013, Transport Security Outlook 2014-2018, resiko keamanan,penilaian prosedur/pedoman standar operasional dan strategi tindakan korektif,keterlibatan dengan pihak industri,prioritas dan tujuan pengembangan,formasi dari kelompok transport security project review.
Sedangkan tema-tema yang dibahas pada Transport Safety Forum adalah hasil tinjauan dari Transport Safety Forum 2013, Transport Safety Outlook 2014-2018, tantangan keselamatan transportasi di masa mendatang, prioritas dan tujuan pengembangan kerjasama,program portofolio dari Ditjen Perhubungan Darat, Ditjen Perhubungan Laut,Ditjen Perhubungan Udara, BASARNAS, dan KNKT serta peraturan mengenai biofuel di Indonesia.(BN)