Kepala Pusat Komunikasi Dephub, Bambang S. Ervan di Jakarta, Senin mengatakan bahwa rasa duka cita juga untuk Arief Mulyadi, pilot asal Indonesia pada pesawat One-Two-Go yang turut tewas dalam tragedi itu. "Terus terang saya tidak begitu kenal dengan almarhum, karena almarhum berkarir dari Angkatan Udara," kata Bambang.

Ia mengatakan, saat ini banyak pilot-pilot asal Indonesia yang bekerja pada perusahaan-perusahaan penerbangan asing. Kemampuan mereka tentunya sudah memenuhi kualifikasi sesuai standar perusahaan penerbangan dan otoritas penerbangan negara tempat mereka bekerja.

Berkaitan dengan tragedi di Phuket itu, kata Bambang, Dephub tetap akan menjalin komunikasi dengan otoritas penerbangan Thailand, baik langsung maupun melalui saluran diplomatik (Deplu RI). "Tapi untuk ikut menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut tentunya tidak mungkin karena itu wewenang negara setempat," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat McDonalds Douglas-82 One-Two-Go itu berangkat dari Bandara Don Muang Bangkok pada Minggu sore dengan membawa 123 penumpang, yang terdiri dari 78 warga asing dan 45 orang Thailand, serta lima orang awak dan dua pilot.

Pesawat itu berusaha mendarat di Phuket selama hujan lebat yang disertai badai pukul 15.40 waktu setempat (pukul 15.40 WIB) dan tergelincir keluar dari landasan pacu menghantam pohon-pohon yang berdekatan dan sebuah dinding.

Pesawat itu pecah menjadi dua dan meledak dalam kobaran api setelah tabrakan tersebut. Api yang berkobar dan hujan lebat menghambat operasi penyelamatan.

Sumber: LKBN ANTARA, 17 September 2007