(Bandung, 22/05/2012) Pada pertemuan hari pertama The 33rd ASEAN Senior Transport Official Meeting (STOM) hari ini (22/05) Indonesia menyampaikan update status terkait perkembangan The ASEAN/ASIAN Highway Network yang berada di wilayah Indonesia.
Indonesia menyampaikan presentasi pada forum pertemuan terkait perkembangan The ASEAN/ASIAN Highway Network (AH-2, AH-25, dan AH-150). Secara umum, kondisi jalan dan jaringan The ASEAN/ASIAN Highway di Indonesia dalam kondisi yang baik. Lebih dari 92% panjang jalan berada dalam kondisi yang stabil. Ditargetkan pada 2014, seluruh jaringan jalan dalam kondisi baik, dengan lebar minimum jalan untuk AH-2 (Merak-Denpasar) : 7 m X 2, dan AH-25 (Banda Aceh-Bakauheni) : 7 m, serta AH-150 (Pontianak-Simanggaris) : 6 m.
Pada kesempatan presentasi tersebut, delegasi Indonesia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2000, seluruh jalan nasional merupakan bagian dari ASEAN Highway, dan ditargetkan pada akhir 2014, kelas jalan AH-25 akan berstandar Kelas II, serta AH-2 (rute Merak-Cikampek) telah primary class, Cikampek-Semarang dan Semarang-Surabaya-Banyuwangi berstandar Kelas II, dan Gilimanuk-Denpasar berstandar Kelas III. Diharapkan pada tahun 2020, seluruh jalan nasional di Indonesia telah di-up grade menjadi Kelas I atau Primary Road.
Untuk progress dari instalasi dan harmonisasi Route Numbering Sign pada the Designated Transit Transport Routes (TRR) di bawah Protocol 1 ASEAN Highway Network Project, Indonesia menyampaikan bahwa telah dan akan dilakukan studi identifikasi yang dilakukan dalam tiga fase selama tiga tahun, yaitu, Fase I : segmen Bakauheni (Lampung)-Sumatera Selatan Border-Jambi), segmen Surabaya-Banyuwangi, segmen Gilimanuk-Denpasar pada tahun 2011; Fase II : segmen Sumatera Selatan border-Jambi-Pekanbaru, segmen Surabaya-Surakarta-Semarang pada tahun 2012, dan Fase III : segmen Dumai-Medan-Banda Aceh, segmen Semarang-Cikampek-Jakarta-Merak pada tahun 2013. Keseluruhan instalasi Route Numbering Sign dalam rangka meningkatkan road safety pada the Designated Transit Routes (TRR) sendiri diharapkan akan selesai pada tahun 2014.
Pada kesempatan presentasi tersebut, disampaikan pula pengembangan ke depannya dari jaringan AH di Indonesia melalui pembangunan Jembatan Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa. Pembangunan Jembatan Selatan Sunda sejauh +/- 28 km akan berstruktur lebar 50-65 meter dan dapat dilalui oleh kendaraan bermotor dan kereta api.
Selain Indonesia, beberapa negara anggota ASEAN, di antaranya : Filipina, Thailand, Kamboja dan Lao PDR, turut pula mempresentasikan update status dari perkembangan jaringan The ASEAN/ASIAN Highway di masing-masing negara. (RS)