Jakarta – Prof. Nouriel Roubini dari Universitas New York – AS, memprediksi resesi ekonomi global yang akan terjadi di tahun 2023 diperkirakan lebih parah ketimbang resesi ekonomi dunia yang terjadi sebelumnya yaitu pada tahun 1975, 1982, 1991, 1998, dan 2009. Resesi tersebut disebabkan oleh dampak dari gelombang pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, diperberat oleh konflik perang Ukraina Vs Rusia, dan bergejolaknya kawasan yang melibatkan negara-negara adikuasa.

Dalam mengantisipasi kondisi resesi ekonomi yang menggelayuti dunia tersebut, negara-negara yang tergabung G20, yaitu kelompok negara yang terdiri dari negara Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, China, Turki, dan Uni Eropa akan mengadakan Pertemuan Puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17, pada tanggal 15-16 November 2022 di Bali. Indonesia sebagai Presidensi G20 akan berupaya bersama-sama negara lain menemukan solusi yang tepat untuk dapat mengendalikan masalah dunia agar resesi ekonomi global itu dapat terkendali.

Recover Together, Recover Stronger

Terkait dengan misi dari Pertemuan Puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tersebut, Pemerintah Indonesia selaku Presidensi G20 tahun 2022 telah mencanangkan thema "Recover Together, Recover Stronger". Pemerintah Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama, serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Mengacu pada thema yang diusung Indonesia Presidensi KTT G20 tahun 2022, ada tiga issue prioritas/utama yang akan dibahas dalam pertemuan puncak tersebut meliputi arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi.

Mempersiapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Peserta G20

Untuk melayani mobilitas para peserta selama berlangsungnya KTT ke-17 G20 di Bali, Kementerian Perhubungan mengemban tugas mempersiapkan saranan dan prasarana transportasi untuk menjamin kelancaran mobilitas suluruh peserta delegasi yang hadir di Indonesia.

Tanggung jawab besar yang diemban Kemenhub dalam mempersiapkan sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman, tepat waktu serta selamatdalam melayani mobilitas para peserta delegasi KTT G20 tahun 2022 – mulai dari kedatangan, selama di Bali, hingga kepulangan mereka ke negara masing-masing.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghimbau semua stakeholder di sektor transportasi darat, laut dan udara, terkait kesiapan sarana dan prasarana transportasi dalam melayani mobilitas peserta delegasi KTT G20, untuk siap/siaga penuh selama periode waktu 12 - 18 November 2022.

Untuk moda transportasi udara, Menhub Budi Karya meminta seluruh maskapai agar tetap melakukan pelayanan penerbangan komersial secara optimal, dengan memperhatikan pembatasan operasi sesuai Surat Edaran (SE) Dirjen Perhubungan Udara No.11/2022 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidency G20 Indonesia tahun 2022 di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali.

Direktur Utama AP I, lanjut Faik Fahmi selaku pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berkomitmen melaksanakan SE Dirjen Hubud No. 11/ 2022 untuk dapat menyediakan layanan terbaik serta bersifat seamless operation bagi para tamu negara.

Kebijakan Penyesuaian Operasional Penerbangan

Adapun penyesuaian operasional penerbangan selama penyelenggaraan KTT Presidency G20 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali adalah sebagai berikut:

1. Jam operasional (operating hours) Bandara I Gusti Ngurah Rai ditetapkan selama 24 jam;

2. Pemberlakuan pembatasan operasional penerbangan (limited operation) untuk penerbangan

reguler pada 14 November pukul 00.00 sampai 02.00 WITA, dan pukul 13.00 sampai 21.00

WITA;

3. Pemberlakuan pembatasan operasional penerbangan (limited operation) untuk penerbangan

reguler pada tanggal 17 November pada pukul 12.00 sampai 19.00 WITA;

4.Prioritas pelayanan penerbangan selama pemberlakuan pembatasan operasional

penerbangan (limited operation) diberikan untuk penerbangan sebagai berikut:

a) Penerbangan VVIP G20 (pesawat utama dan pesawat pendukung);
b) Penerbangan pesawat kemiliteran (military flight) pendukung G20;
c) Penerbangan charter delegasi G20;
d) Penerbangan bukan niaga (charter flight) delegasi G20; dan
e) Penerbangan reguler dalam negeri dan luar negeri dengan jumlah pergerakan tertentu/terbatas.

Pada periode pembatasan operasional penerbangan atau limited operation, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tetap melayani penerbangan komersial berjadwal.

“Kami mengimbau kepada calon pelaku perjalanan udara untuk dapat menyesuaikan jadwal perjalanan udara sehubungan dengan event gelaran KTT G20 tersebut," ujar Faik Fahmi.

Menyiagakan 11 Bandara buat Delegasi KTT G20

Selain Bandara I Gusti Ngurah Rai, untuk melayani peserta delegasi KTT G20, Kemenhub juga menyiagakan sebanyak 11 bandara. Menurut Sekretaris Jenderal Kemenhub, Novie Riyanto, ada 11 bandara yang dipersiapkan untuk kedatangan pesawat peserta delegasi KTT G20.

“Tidak bisa semua pesawat delegasi menginap parkir di bandara I Gusti Ngurah Rai, sudah ada daftarnya masing-masing negara mana yang akan parkir di ke-11 bandara yang sudah dipersiapkan, mereka sudah berkoordinasi dengan Kemenlu untuk mengatur parkir dan portokoler,” ujar Sesjen Novie.

Novie memperkirakan pergerakan pesawat jelang G20 tidak akan berubah signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasanya atau cenderung normal. tidak adanya eliminasi rute penerbangan selama perhelatan G20.

“Digulirkannya SE Dirjen Hubud No. 11/2022 hanya untuk menyeimbangkan penerbangan VVIP beserta delegasi, dengan penerbangan regular,” imbuh Sesjen Novie.

Pengaturan Akses Lalu Lintas di Kawasan KTT G20

Selain pengaturan penyesuaian operasional penerbangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kemenhub bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Provinsi Bali melakukan pengaturan akses lalu lintas mulai dari sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga beberapa area/ wilayah lokasi akomodasi dan tempat berlangsungnya KTT G20, selama rentang waktu 14 dan 17 November 2022.

“Pengaturan lalu lintas akan diberlakukan pada 10 ruas jalan di beberapa area, seperti Bandara I Gusti Ngura Rai, Seminyak, Sanur, Jimbaran, dan Nusa Dua,” terang Dirjen Hubdat Hendro Sugiatno.

Hal tersebut, menurut Hendro dimaksudkan dalam upaya memfasilitasi kedatangan delegasi dan mempermudah akses transportasi darat dari bandara ke lokasi penyelenggaraan KTT G20.

Memberlakukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas

Untuk kelancaran penyelenggaraan KTT G20 dalam kurun waktu 14-18 November 2022 di Bali, Ditjen Hubdat Kemenhub bersama Kepolisian Daerah Provinsi Bali akan memberlakukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL).

Skenario MRLL yang disiapkan berupa pengaturan ganjil genap dan pembatasan operasional angkutan barang, yang dibarengi dengan upaya sosialisasi kepada masyarakat setempat dan juga wisatawan di Bali ,“ ujar Hendro beberapa waktu lalu.

Hendro dapat memastikan bahwa selama berlangsungnya KTT G20 di Bali sedikit banyak akan mempengaruhi mobilitas masyarakat setempat maupun para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Karena itu pihak Ditjen Hubdat berharap persiapan MRLL dapat dijalankan dengan baik sehingga kepadatan arus lalu lintas di simpul-simpul jalan yang akan dilalui delegasi dapat dicegah.

Untuk melayani mobilitas peserta delegasi selama berlangsungnya KTT ke 17 G20 di Bali, panitia pelaksana menyediakan sarana transportasi untuk mobilitas peserta delegasi berupa mobil dan bus listrik.

Presidensi KTT G20 yang Ramah Lingkungan

Jelang pelaksanaan KTT G20, sejumlah produsen kendaraan bermotor turut berkontribusi dengan mengirimkan ratusan mobil listrik yang akan digunakan oleh para delegasi. Wuling Motor mengirimkan 300 unit Wuling meliputi 216 unit tipe long range dan 84 unit tipe standard range, Hyundai Motor 392 unit Hyundai meliputi 44 unit Hyundai Genesis Electrified G80 Special Edition, 87 unit Hyundai Genesis G80, dan 262 unit Hyundai Ioniq 5, dan Toyota-Astra Motor juga telah menyerahkan bantuan 143 kendaraan, meliputi 41 unit Toyota BZ4X dan 102 unit Lexus UX 300e.

Penggunaan kendaraan listrik pada ajang Indonesia Presidensi KTT G20 tahun 2022 di Bali bakal menjadi momentum untuk membangun komitmen nasional dalam mewujudkan penggunaan kendaraan energi ramah lingkungan, sebagai upaya memenuhi target NDC menurunkan polusi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% (tahun 2030).

Selain itu, penggunaan kendaraan listrik di Konferensi Puncak G20 akan menjadi stimulus dalam mempercepat transisi energi menuju energi bersih, sekaligus memperkuat industri mobil listrik di dalam negeri untuk menjadi produsen mobil listrik terbesar di Asia Tenggara.

Kemenhub Sinergi dengan Stakeholder Lainnya.

Terselenggaranya gelaran besar bangsa berupa event KTT G20 di Bali sukses jika semua pihak saling bergandengan tangan dan berkolaborasi mensukseskan acara tersebut. Dalam hal keamanan dan kenyamanan dan keselamatan mobilitas delegasi KTT G20, Kemenhub bekerjasama dengan Polda Bali, juga melakukan koordinasi dengan aparat TNI terkait sarana penunjang transportasi. (AS/IS/RY/HG)