Jakarta – Hingga satu hari usai hari raya Natal, berdasarkan data yang terkumpul pada Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 pergerakan penumpang pesawat masih mendominasi dibandingkan dengan moda angkutan umum lainnya. Secara Kumulatif tercatat hingga H+1 realisasi penumpang pesawat mencapai 2.468.492 orang. Angka tersebut naik 9,7% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
“Hingga H+1 pelaksanaan Angkutan Natal dan Tahun Baru, angkutan udara masih mendominasi pergerakan angkutan umum, jumlah penumpang angkutan udara tercatat sebanyak 2.468.492 orang, menjadikannya sebagai moda transportasi dengan kontribusi signifikan sebesar 31,4% dari total keseluruhan penumpang angkutan umum yang berjumlah 7.871.391 orang," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Budi Rahardjo pada Jumat (27/12).
Angka ini menunjukkan dominasi angkutan udara dibandingkan moda lainnya seperti angkutan kereta api (23,9%), angkutan penyeberangan (16,9%), angkutan jalan (17,7%), dan angkutan laut (10,1%).
Selanjutnya Budi menyampaikan, dominasi peningkatan angkutan udara ini menunjukan animo masyarakat untuk menggunakan angkutan udara masih tinggi. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait penurunan harga tiket pesawat sebesar 10% yang memberikan dampak positif terhadap sektor penerbangan, sehingga tingkat okupansi penerbangan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
“Ini menunjukkan efektivitas langkah pemerintah dalam mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor transportasi udara secara berkelanjutan," jelas Budi.
Sementara itu, berdasarkan data yang terkumpul pada Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, diketahui terjadi kecenderungan penurunan pada moda lain yaitu angkutan jalan dengan akumulatif jumlah penumpang sebesar 1.393.398 orang, turun 16% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal yang sama terjadi pula pada angkutan penyeberangan. Hingga 27 Desember 2024 pukul 08.00 WIB, tercatat akumulatif jumlah penumpang sebesar 1.328.693 orang. "Angka tersebut turun 12% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya," sebut Budi.
Pada moda kereta api, kumulatif jumlah penumpang antar kota terhitung sebesar 1.884.613 orang, turun 4,52% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan juga terjadi pada moda transportasi laut. Akumulatif jumlah penumpangnya sebesar 796.195 orang atau turun 6,5% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Peningkatan Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak Bogor
Selanjutnya pada H+1 periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melaporkan adanya peningkatan volume kendaraan di jalur utama wilayah Jabodetabek khususnya pada jalur menuju Puncak Bogor. Berdasarkan data pemantauan ATCS BPTJ pada Kamis, 26 Desember 2024, ruas Jalan Raya Puncak (Gadog) tercatat 14.524 kendaraan masuk Jabodetabek dengan peningkatan harian sebesar 10,2%, sementara 13.769 kendaraan keluar Jabodetabek dengan peningkatan tahunan mencapai 18,5%.
Selain itu, arus lalu lintas di ruas Jalan Raya Puncak juga mengalami peningkatan. Tercatat 16.879 kendaraan masuk Jabodetabek, naik 16,7% dibanding hari sebelumnya. Kendaraan yang keluar Jabodetabek di lokasi ini mencapai 15.999, meningkat 19,4% secara harian. Angka-angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan libur panjang Nataru untuk berwisata maupun kembali ke wilayah asal. “Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mematuhi aturan lalu lintas, dan mengatur waktu perjalanan guna menghindari kemacetan," sebut Budi.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Perhubungan, terdapat potensi terjadinya puncak arus keberangkatan jelang tahun baru pada 1 Januari 2025. Untuk itu, seluruh jajaran yang terlibat pada penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 masih terus mewaspadai perkembangan yang terjadi di lapangan. Terlebih menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdapat potensi cuaca buruk selama masa penyelenggaraan Nataru 2024/2025.
Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 berlangsung selama 19 hari terhitung sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Adapun data diperoleh berdasarkan pergerakan penumpang di 113 terminal, 23 pelabuhan penyeberangan, 264 pelabuhan laut, 56 bandar udara, 450 stasiun, 42 gerbang tol, dan 48 ruas jalan arteri keluar masuk Jabodetabek, serta ditambah pelaporan dari instansi pemerintah/lembaga pada saat pelaksanaan posko.
Selain Kementerian Perhubungan, posko ini melibatkan sejumlah instansi seperti Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pariwisata, Korlantas Polri, Basarnas, BMKG, KNKT, PT. Jasa Marga (Persero), Astra Infra Toll Nusantara, PT. Jasa Raharja (Persero), PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT. Kereta Api Indonesia (Persero), PT. KCIC, PT. PELNI (Persero), PT. Angkasa Pura Indonesia, Perum LPPNPI/AirNav, Senkom Mitra Polri, RAPI dan ORARI. (HA-DKA-INH/HH/GT/BRD)