JAKARTA - Tambahan anggaran sebesar Rp 20,9 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 untuk Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan dipergunakan untuk membanggun proyek – proyek infrastruktur transportasi yang menjadi prioitas.

Sekretaris Jendral (Sesjen) Kemenhub Santoso Edy Wibowo mengatakan, Drektorat Perhubungan Laut mengalami kenaikan anggaran sebesar Rp 11,29 triliun dari Rp 11,3 triliun menjadi Rp 22,8 triliun. Dana tambahan Rp 11,3 trriliun tersebut untuk membangun sejumlah pelabuhan guna mendukung program “ Poros Maritim” dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo – M Jusuf Kalla.

“Ada beberapa pelabuhan yang belum selesai pembangunannya, kita selesaikan, meskipun tidak semuanya,” ungkap Santoso Edy Wibowo usai rapat kerja Komisi V DPR RI mengenai pengesahan anggaran tambahan untuk Kementerian Perhubungan dalam APBNP 2015 di Jakarta, Kamis (12/2).

Selain untuk mendukung program “ Poros Maritim” tambahan anggaran dipergunakan untuk pengadaan kapal patroli dan kapal navigasi untuk kawasan Indonesia timur. “ Kapal – kapal tersebut harus besar, berbobot 2.000 gross ton, karena perairan Indonesia timur ombaknya sangat besar,” papar Santoso Edy Wibowo. Meskipun kapal – kapal tersebut untuk wilayah timur, sewaktu – sewaktu bila dibutuhkan bisa digeser ke wilayah barat Indonesia.

Sementara, anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengalami kenaikan Rp 1,7 triliun dari Rp 10,02 triliun menjadi Rp 11,7 triliun digunakan untuk menyelesaikan pembangunan 22 Bandara. “ Ada Bandara yang belum selesai, kita selesaikan,” terang Santoso Edy Wibowo.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat memperoleh tambahan anggaran Rp 2,04 triliun dari Rp 4,03 triliun menjadi Rp 6,07 triliun. Dana tambahan dalam APBNP tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan masalah transportasi perkotaan berupa pengadaan 1.000 unit bus yang dihibahkan kepada 28 kota di luar Pulau Jawa. “ Kemenhub dalam APBN P 2015 mengalokasikan minimal pengadaan 1000 unit bus untuk 28 kota di luar Jawa. Ini adalah bagian dari rencana pengadaan 3.000 bus selama lima tahun,” tambah Santoso Edy Wibowo. Ukuran bus tergantung daerah daerah masing- masing, karena lebar jalan di masing – masing kota berbeda.

Kenaikan angaran di Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada APBNP 2015 sebesar Rp 4,3 triliun dari Rp 14,3 triliun triliun menjadi Rp 18,6 triliun. Dana tambahan untuk Ditjen Perkeretaapian untuk menyelesaikan pembagunan jalur ganda (double track) liintas selatan Pulau Jawa dan pembangunan jalur Rantau Prapat (Sumatera Utara)- Kertapati (Sumatera Selatan) melalui Sumatera Barat sepanjang 1.400 kilo meter untuk mewujudkan pembangunan kereta Trans Sumatera.

Santoso Edy Wibowo menambahkan, dalam lima tahun ke depan Kementerian Perhubungan akan membangun kereta api Trans Sulawesi dan Trans Kalimantan.

Setelah disaahkan oleh Komisi V DPR RI, hari ini (Jum at, 13/2) APBNP 2015 dibawa dalam rapat paripurna DPR RI untuk disetujui menjadi undang – undang (UU).

Proses selanjutnnya, kata Santoso Edy Wibowo adalah penerbitan daftar isian pelaksanaa anggaran (DIPA) oleh Kementerian Kuanngan, kemudian penyusunan operasional pelaksanaan proyek. “ Kita harapkan bulan Maret nanti sudah dilakukan pengumuman lelang. Kita sedang mengevaluasi proyek- proyek yang syarat-syaratnya sudah dipenuhi,” papar Santoso Edy Wibbowo.

Setelah proses pelelangan yang diperkirakan memakan waktu antara 42 – 45 hari, diperkirakan pada akhir April 2015, sudah bisa dimulai pelaksanaan pembangunan. “ Mudah- mudahan akhir April bisa mulai pembangunan,” harap Santoso Edy Wibowo.(SNO)