Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (18/7), bertemu dengan Head Of Asia Region KfW Development Bank Germany (Bank Pembangunan dan Investasi Jerman) Mr. Frank Bohnet, membahas tindak lanjut komitmen Indonesia – Jerman dalam mewujudkan sistem transportasi perkotaan terintegrasi yang ramah lingkungan di wilayah Semarang dan Surabaya.
Menhub mengatakan Kementerian Perhubungan akan mendukung upaya percepatan kedua belah pihak mewujudkan sistem transportasi perkotaan di Semarang dan Surabaya dalam rangka mengurangi dampak emisi karbon. “Transportasi perkotaan merupakan backbone. Oleh karenanya, kami memberi rekomendasi agar kerjasama ini sesuai dengan Bappenas dan Kementerian Luar Negeri RI,” ujar Menhub Budi.
Sementara itu, Head of Asia Region KfW Development Bank Germany. Mr. Frank Bohnet menyatakan dukungannya, untuk mengembangkan sistem transportasi massal perkotaan di Semarang dan Surabaya sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan. “Di Surabaya, kami mendukung integrasi jalur kereta api dengan angkutan jalan. Di Semarang, kami mendukung pengembangan Bus Rapid Transit (BRT), ”jelas Bohnet.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi komitmen pendanaan dari pemerintah Jerman pada proyek Green Infrastructure Initiative (GII) yang berfokus mendukung upaya mitigasi pengurangan dampak emisi karbon di Indonesia pada pertemuan G7 di Elmau, Jerman.
Sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang tertinggi emisi karbon dan menjadi fokus utama dalam komitmen tersebut. KfW Development Bank Germany telah menyatakan minatnya untuk mendanai BRT Semarang dan BRT Surabaya dengan memberi dukungan berupa dokumen Pra Studi Kelayakan. Jumlah total dana dukungan ini sebesar 2,5 Miliar EUR. Rencananya, BRT tersebut akan menggunakan bus listrik besar dan bus listrik menengah besar yang akan melayani 35 trayek di Semarang dan 94 trayek di Surabaya.
BRT Semarang akan melayani pada ruas jalan yang telah tersedia sepanjang 17,4 km dengan 35 halte dan 395 halte untuk sistem bus pelayanan langsung yang tersebar di sepanjang kawasan Metropolitan Kedungsepur. Sementara itu, sistem BRT Surabaya memiliki total jalur yang telah ada sekitar 40,7 km yang terdiri dari 2 koridor (Koridor Timur-Barat dan Koridor Utara-Selatan) dengan jalur khusus sebanyak 50 halte.
Turut hadir pada pertemuan tersebut Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno; Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Kemenhub Fikri Cassidy. (AH/RDL/BRD/SR)