(Jakarta, 13/11/2010) Mudik dengan menggunakan sepeda motor memang masih menjadi pilihan para pemudik pada musim lebaran 2010 yang lalu. Demikian diungkapkan Edo Rusyanto, Ketua Independent Bikers Club (IBC) saat menjadi narasumber dalam kegiatan diskusi yang bertema “Evaluasi Pengaturan Pemudik Sepeda Motor Pada Masa Angkutan Lebaran 2010”, bertempat di gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta (13/11).


Menurut Edo ada lima alasan yang menyebabkan para pemudik menggunakan sepeda motor saat mudik, yang pertama, dengan bersepeda motor biaya akan lebih hemat ; kedua, efisien dalam menentukan waktu istirahat ; ketiga, jiwa manusia yang merindukan peningkatan adrenalin tersalurkan terutama bagi anak-anak muda atau yang berjiwa muda ; keempat, belum memadainya sarana transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau serta tepat waktu ; dan yang kelima, setiba di kampung halaman, sepeda motornya bisa dimanfaatkan untuk beranjang sana.


Berdasarkan data yang diungkapkan Edo, pemudik lebaran bersepeda motor pada tahun 2010 meningkat dibandingkan 2009 lalu, dari total pemudik sebanyak 15.519.392, yaitu sebanyak 3.600.000  pemudik sepeda motor, sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 3.100.000 pemudik sepeda motor.


Sementara itu menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Bambang S. Ervan yang turut menjadi pembicara dalam diskusi tersebut mengatakan, Kemenhub telah melakukan upaya-upaya untuk mengurangi penggunaan sepeda motor pada saat mudik Lebaran yang lalu, antara lain dengan mengangkut sepeda motor dengan menggunakan truk, kereta api maupun Kapal Laut. “Pemerintah sadar tidak mungkin disiapkan kereta dan kapal untuk mengangkut semua para pemudik sepeda motor. Karena yang menggunanakan motor itu berapa juta, dengan angkutan yang ada tidak mungkin dapat terangkut semua,” jelasnya.


Bambang Ervan menambahkan, keselamatan dalam berkendara menjadi hal yang harus diperhatikan para pengendara sepeda motor. “pemerintah hanya ingin pengendara motor selamat dan tidak menyalahkan pengguna sepeda motor,” tegasnya.


Menurut Edo, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam mengurangi pemudik sepeda motor, hal tersebut antara lain : sosialisasi harus dilakukan sejak dini, merangkul seluruh stakeholder yang ada untuk membantu pemerintah yaitu seperti mudik gratis dengan mengangkut sepeda motor dengan truk, seperti yang dilakukan beberapa perusahaan pada angleb 2010 yang lalu, membangun transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau dan juga perlu meningkatkan lagi koordinasi antar instansi.


Sementara itu, berdasarkan hasil analisis survey persepsi pemudik dengan sepeda motor yang dilakukan direktorat lalu lintas angkutan jalan Ditjen Perhubungan Darat, menurut Judiza Rajdni Zahir, Kasubdit lalu lintas dan angkutan jalan, volume lalu lintas sepeda motor selama periode H-7 sampai dengan H+7 mengalami penurunan sebesar 15% di lima titik pemantauan antara lain di Ciasem, Sadang, Merak, Cianjur dan Ciamis.

 
Diskusi ini dihadiri oleh para club bikers dari berbagai wilayah di Jakarta dan dihadiri pula beberapa perwakilan dari Asosiasi perusahaan otomotif Indonesia dan PT. Jasa Raharja. (RDH)