Pantau Nataru 2024/2025 di Tanjung Priok, Menhub Dudy Pastikan Kelancaran Perjalanan Angkutan Laut
Jakarta - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 melalui moda transportasi laut hingga saat ini berjalan dengan baik dan lancar.
"Selama Nataru 2024/2025 ini, kami terus melakukan kunjungan ke pelabuhan-pelabuhan, melihat secara langsung kesiapan sarana dan prasarana transportasi laut dalam melayani masyarakat, serta memastikan kelancaran perjalanan angkutan laut. Kami berbicara dengan banyak penumpang, memastikan seluruh tim siaga, dan melihat secara langsung kesiapan dan kelaikan sarana kapal yang akan digunakan masyarakat," tutur Menhub saat melakukan pantauan perjalanan Nataru bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (29/12).
Menhub juga mengimbau kepada seluruh penyedia jasa transportasi laut maupun seluruh pemangku kepentingan yang terlibat agar senantiasa meningkatkan dan mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan penumpang, demi memberikan pelayanan optimal.
Di Tanjung Priok, Menhub Dudy bersama dengan Menko AHY meninjau fasilitas di terminal penumpang serta menyapa para penumpang Kapal KM Labobar yang akan berlayar dari Jakarta menuju Surabaya, Makassar, Baubau, Ambon hingga beberapa wilayah di Papua.
Menhub Dudy mengungkapkan, pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu titik krusial pergerakan penumpang keluar dan masuk Jakarta. Seperti diprediksi sebelumnya, terjadi peningkatan jumlah penumpang transportasi laut dan penyeberangan selama Nataru dibanding hari biasa, yang semuanya dapat dilayani dengan baik oleh PT Pelindo, PT Pelni, dan operator kapal swasta lainnya.
Mengacu pada data PT Pelni, realisasi penjualan tiket kapal penumpang Pelni dari dan menuju Tanjung Priok pada periode 11 Desember 2024 - 8 Januari 2025 mencapai 13.425 orang, dengan rute terpadat menuju Makassar, Batam dan Belawan.
Menko AHY mengatakan, sektor transportasi laut masih menjadi primadona bagi masyarakat, apalagi jika dihadapkan dengan biaya perjalanan. Meski dari sisi waktu lebih lambat dibanding moda transportasi lainnya, namun biaya perjalanan dengan transportasi laut cenderung lebih efisien.
"Masyarakat kita masih sangat membutuhkan transportasi laut. Sehingga ke depan jumlah kapalnya harus semakin banyak karena untuk bisa menjawab kebutuhan masyarakat dan harus juga diremajakan untuk kapal yang sudah usia senior," papar Menko AHY.
Menko AHY menekankan pentingnya faktor keamanan dan keselamatan kapal, yang diikuti dengan kenyamanan, kebersihan, dan ketertiban. "Tadi sudah kita cek semua instrumen masih bekerja dengan sangat baik dan mudah-mudahan kapten dan para kru bisa menjalankan tugas dgn baik," imbuh Menko AHY.
*Penumpang Angkutan Laut Meningkat*
Secara keseluruhan, data Posko Terpadu Nataru Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan total jumlah penumpang angkutan laut keberangkatan dan kedatangan pada periode 18 - 28 Desember 2024 mencapai 1,741 juta orang atau naik 1,16% dari periode yang sama tahun lalu. Pelabuhan dengan jumlah keberangkatan dan kedatangan penumpang tertinggi selama Nataru, yakni Pelabuhan Merak, Bakauheni, Nusa Penida, Batam, dan Tanjung Balai Karimun.
Pemerintah telah menyiapkan lebih dari 700 kapal laut dari 110 pelabuhan laut di seluruh Indonesia selama Nataru ini. Pada angkutan penyeberangan, tersedia 159 unit kapal penyeberangan dengan jumlah kapasitas lebih dari 2 juta penumpang.
Di samping itu, Kemenhub juga menyelenggarakan mudik gratis dengan kuota terbesar untuk angkutan laut. Dari total 38 ribu lebih kursi mudik gratis pada Nataru 2024/2025 ini, sebanyak 29 ribu lebih kursi gratis disediakan bagi pengguna kapal laut di seluruh rute di Indonesia.
Berbagai strategi disiapkan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan kepadatan kendaraan. Salah satunya dengan menyiagakan kapal navigasi dan patroli untuk tanggap darurat kejadian luar biasa, protokol tanggap darurat penanganan kejadian tidak terduga, serta buffer area di dalam kawasan pelabuhan dan penyiapan pelabuhan alternatif.
"Sinergi dan koordinasi intens terus kami lakukan dengan TNI/Polri, BMKG, Kementerian BUMN, Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, BNPB, Pemerintah Daerah, Pelindo, Pelni, ASDP, dan para operator swasta. Koordinasi ini penting untuk memastikan kelancaran operasional, keamanan, penanganan potensi masalah, hingga memastikan aspek keselamatan penumpang," kata Menhub Dudy.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi, Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani, dan Wakil Direktur Utama Pelindo Hambra.(WN/HH/GT/BRD)
#TransportasiMaju
#MenghubungkanIndonesia