(Jakarta, 20/10/2011) Menteri Perhubungan yang baru dilantik Evert Erenst Mangindaan mengajak jajaran Kementerian Perhubungan untuk fokus pada terciptanya keselamatan transportasi, konektivitas (keterhubungan), berfikir konseptual dan tidak parsial.
“Pada tahap awal tentunya saya akan memperlajari dulu hal-hal teknis sektor transportasi mengenai apa-apa yang perlu dilakukan, karena Kementerian Perhubungan mempunyai renana strategis dalam lima tahun dan satu tahunan. Saya tinggal meneruskan apa yang talah dan akan dilakukan oleh kementerian ini,” ungkap EE Mangindaan dalam sambutan serah terima jabatan Menteri Perhubungan di kantor Kementerian Perhubungan, Rabu (19/10/2011).
EE Mengindaan merupakan salah satu menteri yang termasuk dalam reshuffle kabinet Indonesia Bersatu II dari posisi sebelumnya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi.
Seusai serah terima juga dilakukan prosesi pelepasan khas Kementerian Perhubungan, dimana Menteri Perhubungan yang baru bersama pejabat eselon I mengantarkan menteri yang digantikan, sampai ke mobil yang berada di gerbang kantor Kemenetrian Perhubungan.
Sebelumnya, Freddy Numberi dalam kata sambutannya menyatakan kebanggaannya bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan, operator transportsi darat, laut dan udara serta wartawan yang selama ini mendampingi selama bertugas pada kurun waktu dua tahun itu.“Dengan kebersamaan dan kerjasama selama ini yang terbangun, maka pekerjaan yang saya lakukan berjalan dengan baik,” ungkapnya. Namun demikian, tambah Freddy Numberi, karena akhir-akhir ini banyak terjadi kecelakaan, saya mohon maaf atas terjadinya kecelakaan tersebut.
Pada pengumuman penetapan calon menteri, Selasa malam (18/10/2011), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan menteri perhubungan mempunyai tugas untuk menyukseskan sektor tranportasi, mengembangkan sektor transportasi darat, laut dan udara, serta meminimalkan kecelakaan.
Prioritas kerja EE. Mangindaan untuk menjadikan keselamatan transportasi menjadi fokus utama, akan dilakukan melalui upaya untuk mengetahui sebab-sebab kecelakaan dan mengatasinya secara terpadu, baik regulator, operator dan masyarakat.“Dengan keterpaduan itu semua pihak terlibat dalam upaya mengatasi kecelakaan,” katanya kepada wartawan.
Untuk terciptanya konnectivity, mantan Gubrnur Sulawesi Utara itu menyatakan, peran transportasi menjadi penghubung adanya terhadap program pemerintah berupa Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia di enam koridor.“Wilayah tanah air yang terbagi dalam enam koridor harus terhubung dengan sarana transportasi, baik arat, laut dan udara.” Katanya.
Dari ajakan EE Mangindaan kepada jajaran kementerian yang dipimpinnya ia terlihat mengarahkan setiap pekerjaan berbasis pola berfikir konseptual dan tidak parsial, sehingga pada akhirnya tercipta layanan prima kepada masyarakat.
Keseriusan pada pentingnya pelayanan publik dibuktikan ketika menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan meresmikan Gedung Baru Balai kota dan Kantor Pelayanan Publik Kota Banda Aceh. Peresmian dilakukan pada hari Senin tanggal 6 Desember tahun 2010. E E Mangindaan sendiri tiba di Banda Aceh bersamaan dengan Wapres Boediono yang mengunjungi bumi perkemahan nasional wirakarya pramuka, melalui Bandara Iskandar Muda menggunakan pesawat penerbangan pagi dari Jakarta.
Balai Kota dan Kantor Pelayanan Publik yang diresmikan E E Mangindaan ini, merupakan salah-satu langkah nyata Pemerintah Kota Banda Aceh dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Gedung yang arsitekturnya menyerupai Kapal PLTD Apung ini menjadi monument sejarah untuk mengingat musibah Gempa dan Gelombang Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang lalu. Selain itu, gedung ini juga bertemakan gedung modern Islami yang menampilkan kekhasan Kota Banda Aceh di masa lalu dan masa depan. Gedung ini dilengkapi dengan fasilitas parkir di lantai semi basement, sky cross yang menghubungkan Gedung Kantor Terpadu Pemerintah Kota Banda Aceh dengan eksisting Kantor Walikota lama, Fire Hydrant dan Elevator.
Sementara itu pentingnya pada reformasi birokrasi, EE Mangindaan di kementerian sebelumnya membuat satu kebijakan dengan Grand Design dan Road Map reformasi birokrasi sebagai langkah awal Kementrian PAN dan RB dalam percepatan reformasi birokrasi babak baru reformasi birokrasi yang dicanangkan mulai tahun 2010 yang lalu. Dalam Grand Design dan Road Map reformasi birokrasi pembenahan yang harus dilakukan antara lain penataan organisasi, ketatalaksanaan, regulasi, pengawasan, akuntabilitas, SDM Aparatur, pelayanan publik, hingga mind set dan cultural set aparatur, untuk memastikan bahwa birokrasi yang ada sudah right function and right sizing, tandas EE Mangindaan.
Dengan demikian dengan langkah ini diharapkan mampu menjawab tanganan dan hambatan yang selama ini terjadi bahwa birokrasi tidak pernah beroperasi dalam kondisi bebas dari pengaruh politik. Birokrasi sering dikooptasi oleh kepentingan-kepentingan politik untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang pragmatis . Dengan Grand Design dan Road Map Reformasi birokrasi mampu menghindari tarik menarik kepentingan politik.
Profil
Sosok Evert Erenst Mangindaan sangat familiar di daerah Sulawesi Utara (Sulut), bahkan hampir semua orang mengenalnya. Mantan Gubernur Sulut yang sangat menggemari sepak bola sudah malang melintang didunia politik. Sejak era Orde Baru dirinya telah mengawali karier politiknya melalui Partai Golkar bahkan pada tahun 1995-2000 Mangindaan mendapatkan kepercayaan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Sulut.
Seiringnya perubahan, di era reformasi, Mangindaan mengidamkan negara Kesatuan Indonesia yang lebih kuat dan baik sehingga dapat tercipta Indonesia yang sejahtera dan makmur, Oleh sebab itu, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendirikan Partai Demokrat, Mantan Gubernur ini dengan yakinnya berpindah partai dan memilih Partai Demokrat sebagai tumpuannya dalam menyalurkan aspirasi dan impiannya terhadap kemajuan Indonesia di masa mendatang.
Keterlibatannya di Partai Demokrat mendapat apresiasi oleh pendukung partai tersebut, dengan kualitas, kompetensi dan kepiawaiannya menbuat dirinya ditunjuk menjadi Sekjen Partai Demokrat.
Pada pemilu 2004 lalu, ayah tiga orang anak kelahiran Solo, Jawa Tengah tahun 1943, dipasang partainya sebagai calon legislatif dari Sulawesi Utara. Karena besarnya dukungan dari warga Sulut akhirnya suara Mangindaan membludak sehingga dirinya terpilih sebagai anggota legislatif Partai Demokrat dari Sulawesi Utara.
Keterlibatan Mangindaan sebagai seorang wakil rakyat terutama di Komisi II yang membidangi pemerintahan daerah dan dalam negeri sangat menonjol sehingga dirinya terpilih sebagai Ketua Komisi II DPR periode 2004-2009. Itikad dan tekad yang kuat di dalam dirinya serta harapannya terhadap Indonesia yang akan datang ditunjang oleh kemampuas
Mangindaan biasa dipanggil, sangat menggemari sepak bola, bahkan saking hobinya dengan sepak bola mantan Pangdam VII/Trikora ini sukses menghantarkan Persiraja Banda Aceh menjuarai kompetisi Divisi Utama Perserikatan di tahun 1977. saking terkenalnya mangindaan di wilayah Sulut, penggemar Sepak bola Sulut menggelar Piala EE Mangindaan, hal tersebut menunjukkan betapa masyarakat Sulut menghargai dan menghormati Mangindaan sebagai salah seorang tokoh nasional di dunia sepak bola Indonesia. (AB)
Nama:Evert Erenst Mangindaan, S.IP
Tempat/Tgl Lahir: Solo, 05-01-1943
Agama: Kristen Protestan
Riwayat Pendidikan: Fakultas Ilmu Sosial Politik UT
Riwayat Pekerjaan:
1.Pangdam VIII/Trikora
2.DANSESKUAD
3.Gubernur Sulawesi Utara 1995-2000
4.Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2009-2011
Riwayat Organisasi:
1.Ketua Dewan pertimbangan Partai Golkar Sulut Periode 1995-2000
2.Ketua Majelis Pertimbangan Sulut partai Demokrat periode 2002-2003
3.Mantan Sekjen DPP Partai Demokrat
4.Ketua Komisi II DPR periode 2004-2009