Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memimpin delegasi RI dalam rangkaian pertemuan Menteri Transportasi di ASEAN atau The 26th ASEAN Transport Ministers Meeting (26th ATM) and Associated Dialogue Partner Meetings yang diadakan secara virtual selama dua hari, mulai hari ini, Selasa (24/11) dan besok Rabu (25/11).
Pada hari ini yang merupakan hari pertama pelaksanaan diskusi, para delegasi dari negara mitra ASEAN yang dipimpin oleh delegasi Brunei Darussalam membahas sejumlah agenda diantaranya : Pertama, pembahasan keputusan serta tindak lanjut persyaratan dari KTT ASEAN. Kedua, penyampaian laporan serta diskusi rekomendasi dari hasil The 49th and 50th ASEAN Senior Transport Officials Meeting yang dilaksanakan pada 17 Juni dan 18 November 2020 lalu.
Ketiga, penyampaian hasil pertemuan The 12th Transit Transport Coordinating Board yang diselenggarakan pada 1 Oktober 2020. Keempat, pembahasan persiapan Asean Transport Meeting yang akan diselenggarakan dengan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, Republik Korea, dan Jepang. Kelima, diskusi kebijakan tentang rencana pemulihan covid 19 dalam bidang transportasi di masing-masing negara mitra ASEAN.
Dalam kesempatan tersebut, Menhub menyampaikan bahwa dalam upaya kembali meningkatkan perekonomian dunia serta konektivitas global, Indonesia telah menetapkan Travel Corridors Arrangement (Pengaturan Koridor Perjalanan) yaitu pengaturan koridor perjalanan aman secara bilateral yang sifatnya sementara, untuk memfasilitasi kemudahan perjalanan baik untuk keperluan bisnis, ekonomi, atau diplomatik dari Indonesia ke beberapa negara lain dan juga sebaliknya.
“Kami menginformasikan bahwa Indonesia telah menetapkan pengaturan koridor perjalanan dengan beberapa negara di kawasan serta dengan sejumlah negara mitra ASEAN. Langkah ini merupakan salah satu dari sekian banyak langkah yang diambil Indonesia untuk mendukung pemulihan konektivitas global yang kami harap akan berkontribusi pada pemulihan ekonomi dunia. Langkah ini tentu saja dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh WHO dan pemerintah masing-masing negara,” tutur Menhub Budi.
Masih dalam rangkaian pertemuan Menteri Transportasi ASEAN, Menteri Perhubungan turut menghadiri The 19th ASEAN and China Transport Ministers Meeting serta ASEAN Transport Meeting : United States - ASEAN Business Council Consultation. Dalam diskusinya dengan Menteri Transportasi China, Menhub Budi menyampaikan keterbukaan dan kesiapan Indonesia untuk secara aktif bekerjasama dengan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok khususnya dalam bidang transportasi udara dan laut.
Selain itu, Menhub juga berdiskusi dengan Vice President Policy United States-ASEAN Business Council, dimana Menhub menyatakan menyambut baik keinginan perusahaan swasta di Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam membangun jaringan konektivitas guna meningkatkan perekonomian global dalam masa adaptasi kebiasaan baru serta memulihkan konektivitas antar negara dalam masa pandemi ini.
“Saat ini indonesia telah menerapkan Pengaturan Koridor Transportasi dengan beberapa negara, Indonesia berharap agar dapat membangun lebih banyak pengaturan koridor perjalanan dengan lebih banyak negara termasuk Amerika Serikat, agar dapat meningkatkan kepercayaan penumpang di sektor transportasi udara yang akan mendukung industri perjalanan, pariwisata dan transportasi untuk memulihkan perekonomian global,” tutup Menhub Budi.
Pertemuan ini dihadiri oleh para Menteri Transportasi dari negara mitra ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. (LNM/RDL/LA/JD)