BALI - Pagi ini, Minggu (23/10/2016) Menhub Budi Karya Sumadi bertemu dengan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika membicarakan upaya peningkatan konektivitas transportasi di Bali guna mendukung sektor pariwisata.
"Sebagai daerah wisata, konektivitas antar moda transportasi harus benar-benar ditingkatkan agar Bali makan mudah aksesibilitas dan makin atraktif," ujar Menhub Budi Karya.
Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas beberapa hal terkait prasarana transportasi seperti terminal bis Type A, jembatan timbang, pelabuhan Benoa, dan bandara di Provinsi Bali.
"Saya juga mendengf masukan dari pak Gubernur terkait dengan pembenahan pelabuhan Benoa. Kemudian kemacetan karena overloaded truk juga menjadi masalah utama di Bali, karena ada sekitar 2000 truk yang keluar masuk Bali," jelas Menhub Budi.
Lebih lanjut Menhub mengatakan ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Yang pertama, adalah dengan pembatasan tonase truk. Sedangkan yang kedua, dengan pengembangan tol laut, semua truk yang keluar masuk Bali diangkut dengan kapal.
Sementara terkait potensi wisata, Menhub Budi menungkapkan dalam sebulan, pelabuhan Benoa disinggahi sampai dengan empat kapal cruise asing.
"Jika satu kapal ada 2000 turis. Berarti ada sekitar 8000 turis perbulannya. Untuk itu menjadi kewajiban pemerintah melakukan revitalisasi pelabuhan Benoa secara terintegrasi antar semua pemangku kepentingan," ujarnya.
Selain membahas pelabuhan, juga dibahas mengenai peningkatan kapasitas bandara Ngurah Rai yang mulai mengalami kelebihan kapasitas. Saat ini Bandara Ngurah Rai berkapasitas 17 juta penumpang per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 35 juta penumpang pertahunnya.
"Ngurah Rai itu butuh penambahan kapasitas. Sehingga, butuh perluasan. Tapi itu sulit dilakukan karena di sekitar sana kan padat dengan situs budaya, banyak pura. Sehingga, salah satu opsi yang ada adalah pembangunan bandara baru di utara Bali," jelas dia.
Sementara itu Gubernur Bali I Made Mangku Prastika mengatakan permasalahan transportasi yang sering dikeluhkan adalah kemacetan dan pelayanan bandara seperti keimigrasian dan sebagainya.
Untuk itu ia menyambut baik kedatangan Menhub dan pertemuan ini merupakan kerja nyata dari Menteri Perhubungan untuk menggali dan mendengar langsung dari lapangan berbagai masalah transportasi dan konektivitas di Bali. (RDL/TH/BS/BSE)