JAKARTA – Saat ini Kemenhub tengah mengkaji penerapan tarif khusus bagi masyarakat yang menggunakan kapal penyeberangan di luar jam sibuk yang menjadi salah satu strategi yang disiapkan untuk memperlancar arus kendaraan di pelabuhan penyeberangan Merak dan Bakauheni. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi V DPR-RI, Selasa (21/5).
“Saya akan finalkan dalam 1-2 hari ini. Kita tidak ingin penerapan aturan itu melanggar aturan-aturan yang ada,” ujar Menhub.
Menhub mengungkapkan, dirinya lebih memilih penerapan tarif khusus dibandingkan penerapan ganjil genap setelah mendapat banyak masukan dari masyarakat.
Terkait pemberian tarif khusus pada penyeberangan siang hari di Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Bakauheni, Menhub Budi menyebut nantinya akan ada selisih harga lebih murah sekitar 20-30% untuk pemudik yang akan menyeberang pada siang hari. Lanjutnya, terkait rencana tersebut Menhub menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan diputuskan dalam waktu dekat.
“Dengan pembedaan harga, (menyeberang) malam hari lebih mahal dan siang hari lebih murah, bisa membuat orang memilih. Jadi malam (harganya) dinaikkan, yang siang diturunkan, maunya begitu,” kata Menhub Budi.
Pemberlakuan tarif khusus ini diharapkan dapat menarik minat pemudik untuk menyeberang di luar jam-jam sibuk yaitu pada siang hari, sehingga dapat mengurai kepadatan di jam-jam tertentu khususnya di malam hari.
Sementara itu, terkait rencana pemberlakuan skema ganjil-genap di Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Bakauheni, Menhub mengatakan banyak mandapat masukan dari masyarakat yang mengatakan kebijakan ini akan menyulitkan bagi para pemudik yang tidak mengetahui informasi ini.
“Kalau ganjil-genap, saya sependapat itu akan mempersulit. karena orang yang lewat sana bukan orang yang tinggal disini saja, ada orang dari Bandung, Jawa Tengah dan daerah lainnya yang tidak tahu. Itu mungkin menjadi masukan yang baik bagi kita,” ungkapnya.
Selain memberikan harga tarif khusus bagi pemudik yang akan menyeberang pada siang hari, strategi lainnya yang disiapkan adalah memanfaatkan kapal milik TNI AL untuk mengangkut kendaraan truk bermuatan sembako maupun kendaraan pribadi lainnya dari Pelabuhan Tanjung Priok langsung ke Pelabuhan Panjang di Lampung, memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan yang ada di sekitar Pelabuhan Merak pada masa arus angkutan Lebaran, dan mengoperasikan kapal-kapal penyeberangan berukuran besar dan cepat pada masa arus mudik. (GD/RDL/CA/HA)