Surabaya – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jumat (14/7), meninjau dua Terminal Tipe A di Jawa Timur yang tengah dilakukan revitalisasi yaitu Terminal Tamanan di Kediri dan Terminal Purabaya (Bungurasih) di Surabaya.
Menhub menjelaskan, setelah dilakukan pelimpahan wewenang pengelolaan Terminal Tipe A dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat, Kemenhub melakukan revitalisasi peningkatan fasilitas layanan di area terminal yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Tujuannya adalah menjadikan pelayanan terminal sekelas bandara, sehingga dapat meningkatkan minat dan menumbuhkan budaya masyarakat menggunakan angkutan massal seperti bus dan angkutan jalan lainnya.
Revitalisasi terminal dilakukan dengan konsep mixed use, yaitu dengan menambah fasilitas lain seperti: gedung serbaguna, hotel, area komersial dan kuliner bagi para UMKM. Sehingga menjadikan terminal memiliki tiga fungsi utama, meliputi sebagai tempat naik turun penumpang bus, pendorong, serta penggerak perekonomian daerah dan juga sebagai pusat kegiatan sosial, seni dan budaya.
“Karena ini sudah dilimpahkan ke pemerintah pusat, kami mengalokasikan APBN untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Selain menggunakan APBN, kami juga mengajak partisipasi pihak swasta nasional maupun asing untuk turut berinvestasi mengembangkan terminal ini,” ujar Menhub.
Lebih lanjut, Menhub meminta kepada jajarannya dan juga jajaran pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan dan pihak kepolisian untuk turut mendukung agar fungsi terminal yang sudah direvitalisasi lebih optimal.
“Kita harus mengkonsolidasi pool-pool bus yang ada di luar terminal. Jangan ada lagi terminal bayangan, sehingga terminal yang ada memang maksimal untuk digunakan,” ucapnya.
Menhub berharap, melalui revitalisasi ini, dapat memberikan pelayanan angkutan jalan baik AKAP, AKDP, dan angkutan jalan lainnya yang nyaman dan aman, sehingga masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi untuk melakukan mobilitasnya baik di dalam kota maupun luar kota.
Pembangunan Terminal Tamanan di Kediri terbagi dalam III tahap yaitu tahap I pada 2020 dengan biaya Rp12,5 miliar, tahap II pada 2021 dengan biaya Rp 7,6 miliar, serta tahap III pada 2022 dengan biaya sebesar Rp4,85 miliar. Layanan Terminal Tamanan akan dioptimalkan kembali setelah pembangunan Jembatan Bandar Ngalim selesai dilakukan pada pertengahan tahun ini.
Kemudian, Terminal Purabaya juga sedang dalam proses revitalisasi mulai Maret hingga Desember 2023. Saat ini, revitalisasi yang dilakukan berupa perbaikan jalan akses keluar dan masuk terminal. Pada 2022 anggaran untuk revitalisasi Terminal Purabaya berjumlah Rp4 miliar, kemudian pada 2023 sebesar Rp30 miliar.
Pekerjaan revitalisasi kedua terminal tersebut dilakukan sesuai target waktu dan diupayakan tidak mengganggu layanan reguler di terminal. Setelah direvitalisasi, harapannya masyarakat khususnya warga Surabaya Raya dan Jawa Timur merasakan peningkatan pelayanan.
Turut hadir pada peninjauan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur Utomo Harmawan, serta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (IND/RDL/BRD/SR)