YOGYAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada Senin (23/5), menerima penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) di bidang transportasi, dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Gelar tersebut diberikan atas jasa/kontribusi dan prestasi yang dinilai luar biasa dalam pelaksanaan pembangunan transportasi nasional di seluruh Indonesia, sehingga menjadi bagian dalam memajukan sistem transportasi dan perekonomian bangsa. Melalui gagasan bahwa peran transportasi yaitu merajut nusantara, yang bermakna menjalin pulau-pulau di wilayah Indonesia menjadi satu kesatuan dengan transportasi sebagai alat penghubungnya.
Sejumlah pihak menyampaikan ucapan selamat atas penganugerahan yang diterima oleh Menhub, diantaranya yaitu dari Rektor UGM Panut Mulyono dan Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Agus Taufik Mulyono (Prof. ATM).
“Melalui gagasan tersebut, beliau secara aktif dan konsisten mengimplementasikan perubahan paradigma pembangunan tidak hanya Jawa Sentris tetapi Indonesia Sentris. Bahwa pembangunan dilakukan tidak hanya di kota-kota besar pusat bisnis dan pemerintahan, tetapi juga menyentuh seluruh lapisan masyarakat di daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan, sehingga pembangunan lebih merata di seluruh wilayah,” ucap Rektor UGM Panut Mulyono.
Rektor Panut Mulyono mengucapkan selamat kepada Menhub, dan berharap akan semakin meningkatkan semangat pengabdian untuk terus memajukan transportasi Indonesia dan sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan yang telah dilakukan.
Sementara itu, Prof ATM mengungkapkan gelar Doktor Kehormatan di bidang transportasi merupakan yang pertama kalinya diberikan oleh UGM. Ia menyebut, Menteri Budi meraih gelar tersebut karena telah menggunakan pendekatan yang humanis, yang mengedepankan nilai kemanusiaan dalam mengelola sektor transportasi di Indonesia. “Saya sebagai Ketua MTI sangat mendukung konsep humanis tersebut. Kita ingin transportasi yang sehat, bahagia, damai, sejahtera dan tentunya berkeselamatan,” ujarnya.
Atas penganugerahan tersebut, Menteri Budi menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran UGM dan jajaran Kemenhub dan pemangku kepentingan terkait, yang selama ini telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan tugasnya sebagai Menhub. “Anugerah ini saya dedikasikan kepada mendiang orang tua saya, istri dan putri saya, juga kepada masyarakat,” tutur Menhub.
Saat menyampaikan orasi ilmiahnya, Menhub menjelaskan, konsep transportasi merajut nusantara adalah sistem transportasi yang menjamin lancarnya konektivitas antar wilayah di kepulauan nusantara. “Pembangunan infrastruktur transportasi harus memenuhi aspek berkeadilan, berkelanjutan, keberagaman, dan kerakyatan,” ujarnya.
Transportasi yang berkeadilan, menurut Menhub yaitu: membangun infrastruktur transportasi dengan paradigma Indonesia Sentris hingga ke daerah terluar, melalui berbagai program seperti : tol laut, jembatan udara, kapal ternak, dan pelayanan transportasi perintis, program buy the service untuk meningkatkan keterjangkauan keandalan transportasi massal.
Kemudian, transportasi yang berkelanjutan yaitu: mendukung inklusivitas ekonomi, sosial, lingkungan dan tata kelola pemerintahan. Contohnya, pembangunan Green Port dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik untuk transportasi yang ramah lingkungan dalam rangka mencegah pencemaran dan pemanasan global.
Selanjutnya, transportasi yang mendukung keberagaman yaitu seperti yang dilakukan pada saat pelayanan transportasi pada hari-hari libur dan hari besar keagamaan seperti mudik lebaran. Dimana pada tahun ini, penyelenggaraan mudik dinilai berhasil dan diapresiasi oleh Presiden dan juga menurut hasil Survei dari Prof. Saiful Mujani (Indikator Politik 2022) bahwa mayoritas responden (76,7%) menyatakan puas dengan kinerja pemerintah terkait penanganan mudik.
Dan yang terakhir adalah transportasi yang mendukung aspek kerakyatan, yaitu turut mendorong perkembangan produk UMKM dan memberikan akses kemudahan kepada pelaku UMKM di simpul-simpul transportasi. Selain itu, untuk melindungi daya beli masyarakat Kemenhub juga telah menerapkan tarif batas atas dan bawah untuk transportasi massal.
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, di tengah ketidakpastian yang dihadapi seperti pandemi, konflik Rusia dan Ukraina, dan perubahan iklim, pembangunan infrastruktur transportasi sangat penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Di tengah kondisi itu, indikator ekonomi Indonesia semakin meningkat, dimana pada triwulan I 2022, tumbuh sebesar 5,01 persen, atau lebih tinggi dari beberapa negara lainnya seperti: Tiongkok (4,8%), Singapura (3,4%), Korea Selatan (3,07%, AS (4,29%), dan Jerman (4,0%). Dan pertumbuhan tertinggi terjadi pada jasa transportasi dan pergudangan, yakni sebesar 15,79%.
Menteri Budi menempuh pendidikan sarjana (S1) di Fakultas Teknik UGM jurusan Teknik Arsitektur dan lulus pada tahun 1981. Setelah lulus, kemudian berkarir sebagai profesional di sejumlah perusahaan swasta, BUMD dan BUMN, dan pada tahun 2016 s.d sekarang menjabat sebagai Menteri Perhubungan RI.
Dalam kegiatan penganugerahan tersebut, turut dihadiri Istri Menhub Endang Budi Karya, dan putrinya Bambina Ayudia, Pimpinan DPR Rahmat Gobel, Ketua Komisi V DPR Lasarus, Gubernur Jateng/Ketua Kagama Ganjar Pranowo, serta dihadiri sejumlah perwakilan dari Kemenhub, TNI/Polri, Operator Transportasi BUMN/Swasta, asosiasi, dan pemangku kepentingan terkait.(HH/RDL/LA/HS).