Ketapang - Sejumlah simpul transportasi di Kalimantan akan ditingkatkan layanannya terutama untuk mendukung konektivitas. Hal ini ditegaskan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau sejumlah simpul transportasi di Kalimantan yakni Bandara Rahadi Oesman di Ketapang, Kalimantan Barat serta Bandara Iskandar dan Pelabuhan Kumai di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Selasa (19/3).
"Kemenhub akan terus meningkatkan pelayanan bandara dan pelabuhan di Kalimantan untuk mendukung konektivitas, mendorong kunjungan wisata dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan setempat. Fasilitas akan ditingkatkan, juga revitalisasi jika diperlukan untuk menciptakan kenyamanan bagi penumpang," tutur Menhub.
Bandara Rahadi Oesman, Ketapang merupakan bandara kelas III dengan panjang runway 1400 x 30 meter dan luas terminal 1.800 m². Pada tahun 2024, terminal bandara ini akan direvitalisasi dengan anggaran senilai Rp 20 miliar.
Bandara ini melayani penerbangan Ketapang - Pontianak sebanyak empat kali sehari dan Ketapang - Semarang tiga kali seminggu. Sepanjang Tahun 2023, bandara ini melayani 1.234 pesawat, dengan 70.078 kedatangan dan 70.341 keberangkatan penumpang.
Sementara Bandara Iskandar, Pangkalan Bun merupakan bandara dengan panjang runway 2.120 x 45 meter dan luas terminal 3.500 m². Bandara ini melayani penerbangan ke Jakarta, Surabaya dan Semarang.
Setiap harinya ada tiga maskapai yang melayani penerbangan di Pangkalan Bun dengan rute PP Jakarta, Semarang, dan Surabaya.
Dalam jangka pendek, terminal Bandara Iskandar akan direnovasi untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Selanjutnya, Bandara Iskandar juga akan memperluas area parkir terminal dan mengupayakan penerbangan angkutan perintis guna konektivitas antar pulau Kalimantan.
Menhub turut terus mendorong pengembangan Bandara Iskandar, terutama untuk mendukung sektor pariwisata Pangkalan Bun. Salah satunya, Taman Nasional Tanjung Puting yang merupakan habitat alami orang utan.
Selain meninjau Bandara Iskandar, Menhub juga meninjau pelabuhan Kumai di Kalimantan Tengah. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan penyeberangan yang melayani lintas Kumai - Kendal, Jawa Tengah.
Turut hadir pada peninjauan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, Direktur Bandara Lukman F. Laisa, dan Anggota Wantimpres Gandhi Sulistyanto. (WN/HH/SR/BRD)