Jakarta – Melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi dan melakukan pengendalian transportasi di masa pandemi untuk menekan penyebaran Covid-19 merupakan dua hal yang bisa dimaknai sebagai wujud dari merdeka bertransportasi.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara kunci dalam acara talkshow virtual bertema “Merdeka Bertransportasi” yang diselenggarakan oleh PT KAI bekerja sama dengan media Solopos TV, Rabu (18/8).
“Seperti pidato bapak Presiden beberapa waktu lalu yang memiliki filosofi sangat dalam sekali. Yaitu mengibaratkan krisis dan pandemi ini adalah api. Di satu sisi api bisa membuat kita celaka, tapi di sisi lain jika bisa di kendalikan, bisa bermanfaat untuk kehidupan dan api sebagai penyemangat kita,” jelas Menhub.
Menhub menjelaskan, semua kegiatan pembangunan infrastruktur transportasi yang diprogramkan harus tetap dijalankan di tengah pandemi. Dengan anggaran APBN yang terbatas, Kemenhub melakukan pembangunan dengan memanfaatkan pendanaan kreatif dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Salah satu contohnya adalah pembangunan infrastruktur transportasi di Solo dan Jogja. Kemarin Dirjen Perkeretaapian ke Jogja untuk memastikan pengerjaan kereta bandara YIA sudah diselesaikan. Kemudian pembangunan jembatan kereta api juga tetap dilaksanakan di simpang joglo untuk menghilangkan perlintasan sebidang yang menyebabkan kemacetan, dan pembangunan terminal Tirtonadi di Solo yang akan dilengkapi hall serbaguna pun tetap dilanjutkan,” ungkap Menhub.
Dengan pembangunan infrastruktur transportasi, lanjut Menhub, akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
“Seperti contoh pembangunan bandara YIA, akan mempercepat Jogja sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Kita harus bangga dengan adanya infrastruktur ini dan kita harus menggunakan, menjaga, dan memanfaatkannya dengan baik,” ujar Menhub.
Selain tetap membangun infrastruktur, pemerintah juga melakukan upaya pengendalian penyebaran Covid-19 di Indonesia dengan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat (PPKM). Dimana di sektor transportasi juga menindaklanjutinya dengan melakukan pengendalian transportasi.
“PPKM ini merupakan komitmen pemerintah mengutamakan kesehatan dan menjaga agar penyebaran Covid-19 bisa tetap dikendalikan. Saya bersyukur dengan PPKM ini mobilitas masyarakat bisa menurun signifikan,” kata Menhub.
Selain mengeluarkan aturan Pengendalian transportasi, Kemenhub juga mendukung percepatan penanganan Covid-19 melalui penyelenggaraan vaksinasi di simpul-simpul transportasi berkolaborasi dengan TNI, Polri dan pemerintah daerah, penyediaan tempat isolasi terpusat baik di sekolah-sekolah transportasi maupun di kapal, pemberian bantuan kepada pengemudi angkot dan ojol, dan lain sebagainya.
“Di satu sisi kita harus tetap mawas diri dan waspada terhadap Covid-19, di sisi lain kita memberikan penguatan kepada masyarakat untuk bisa tetap berkegiatan untuk menggerakan perekonomian. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi di kuartal II ini bisa naik 7 persen. Ini wujud dari konsistensi yang kita lakukan,” tandas Menhub.
Turut hadir dalam kegiatan ini Walikota Jogjakarta Haryadi Suyuti, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo, Kadishub Solo Hari Prihatno, Dirut KCI Roppiq Lutzfi Azhar, Ketua bidang advokasi dan kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno.(HH/RDL/LA/JD)