(Jakarta, 13/7/2011) Selain peningkatan keselamatan transportasi, kerjasama Indonesia dan Australia melalui program Indonesia Transport Safety Assistance Package (ITSAP) hasilkan beberapa prestasi penting di bidang transportasi. Salah satunya adalah adalah terbentuknya Indonesia Non-Convention Vessel Standard (NCVS) yang sekarang menjadi buku panduan bagi industri pelayaran nasional khususnya bagi yang menjalankan non-convention vessel.
Pemerintah Indonesia sebagai pelaksanaan dan penyebaran standar NCVS telah melakukan usaha dengan mencetak dokumen tersebut dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk didistribusikan ke seluruh pelabuhan di Indonesia dan stakeholder yang terlibat. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Moh. Iksan Tatang saat membuka ITSAP Project Review Group Meeting di Melbourne Australia pada Rabu (13/7).
“Prestasi penting lainnya adalah laporan investigasi kecelakaan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang telah diakui secara internasional karena telah memenuhi standar International Civil Aviation Organization (ICAO),” tambah Iksan Tatang.
Sedangkan di bidang transportasi darat, Iksan Tatang menjelaskan, telah dilakukan pelatihan audit dan inspeksi keselamatan jalan di Bali dan Nusa Tenggara Barat. Pelatihan yang sama juga akan dilakukan pada September 2011. “Walaupun program ITSAP untuk transportasi darat ini tidak sebanyak moda transportasi lain, saya yakin program ini sangat penting untuk meningkatkan keselamatan jalan di Indonesia,” tegas Iksan Tatang.
Iksan Tatang juga menjelaskan, untuk transportasi udara, program ITSAP telah menyusun pedoman bagaimana menerbangkan pesawat melalui pegunungan. “Papua memiliki karakteristik wilayah yang khusus dan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi sehingga membutuhkan pilot dengan kemampuan tinggi untuk menaklukan pegunungan tersebut,” jelas Iksan Tatang. Dengan pedoman ini, Iksan Tatang berharap angka kecelakaan di daerah tersebut dapat berkurang.
Program ITSAP dimulai sejak 31 Januari 2008 di Jakarta, yaitu pada saat Menteri Perhubungan RI dan Menteri Infrastruktur, Transportasi, Pembangunan Daerah dan Pemerintah Lokal Australia menandatangani MOU tentang Kerjasama Sektor Transportasi, yang memuat Paket Bantuan Keselamatan Transportasi dari Pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia atau Indonesia Transport Safety Assistance Package (ITSAP).
ITSAP tahap I secara resmi telah ditutup pada Pertemuan ITSAP Project Review Group (PRG) ke-7 pada tanggal 23 Juni 2010 di Jakarta. Pada Desember 2010, Menteri Perhubungan kedua negara telah menandatangani bagian lampiran pada MOU ITSAP tersebut sebagai dasar hukum untuk perpanjangan Program ITSAP tahap II untuk empat tahun ke depan.
Tujuan proyek ITSAP adalah memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan keselamatan transportasi di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan melalui kerjasama untuk membangun kemampuan manajemen keselamatan transportasi di Indonesia, khususnya di sektor udara dan laut yang meliputi bantuan teknis, pembangunan kapasitas dan peningkatan standar dan prosedur pemerintahan.
Turut serta dalam delegasi Indonesia adalah Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Umar Haris, Direktur Keselamatan Transportasi Darat Ditjen Perhubungan Darat Hotma P. Simanjuntak, Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Arfiyanti S. Samad, Direktur Bandar Udara Ignatius Bambang Tjahyono, Kabag TU Pusat Komunikasi Publik Dwiyekti Windayani, dan Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri F. Budi Prayitno. (RY)