LOMBOK - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkesempatan mengunjungi daerah yang terkena dampak gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Dalam kunjungannya Menhub Budi menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan akan bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Gajahmada Yogyakarta, untuk membangun tempat tinggal bagi para korban gempa dengan sistem huntrap atau hunian transisi menuju permanen yang akan tersebar di beberapa titik.
"Kami bekerjasama dengan Fakultas Teknik Univ Gajahmada untuk membangun rumah-rumah. Rumah ini di design oleh teman-teman di FT UGM. Sifatnya temporer tapi bisa menjadi growing house," jelas Menhub dalam kunjugannya.
Rencananya, rumah yang akan dibangun berjumlah 50 rumah yang berada dalam satu cluster dengan target penyelesaian pembangunan pada tanggal 9 September 2018.
"Satu hal yang baik menurut saya, dimana rumah itu dibangun dengan bahan-bahan yang ada disini. Stakeholder perhubungan bersama FT UGM akan membangun 50 rumah disini yang berupa satu cluster. Kita harapkan nanti tanggal 9 September sudah selesai," ungkap Menhub Budi.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Gajahmada, Nizam menambahkan bahwa rumah dengan sistem huntrap ini akan dibangun menggunakan rangka baja yang lebih tahan gempa sedangkan dindingnya menggunakan material yang masih dimiliki oleh masyarakat, contohnya bambu atau papan. Untuk tahap awal, rumah ini akan dibangun dengan luas 18 meter persegi (3 x 6 m) yang kemudian nantinya akan bisa dijadikan rumah permanen yang lebih luas lagi.
"Rumah transisi ini tidak perlu dibongkar lagi dan nanti bisa jadi rumah permanen. Rangka yang digunakan baja, sehingga lebih tahan gempa. Dindingnya bisa menggunakan material yang ada misal pakai bambu atau papan yang masih tersisa. Jadi kita mulai dengan rumah inti 18 m persegi, nanti bisa berkembang menjadi 36, 72, dst. Kita ingin basisnya masyarakat sendiri yang bangkit dan berdaya kembali untuk membangun masa depannya," tambah Nizam.
Sebelum melakukan kunjungan ke Pelabuhan Bangsal, Menteri Perhubungan berkesempatan memberikan bantuan secara simbolis dari Komunitas Transportasi Udara kepada Badan Nasional Penanggulan Bencana untuk membantu masyarakat Lombok yang menjadi korban gempa berupa tenda, selimut, truk tangki, dan tangki air.
"Untuk yang terdekat ini kami memberikan adalah tenda, selimut dan keperluan sehari-hari yang sifatnya menolong saudara - saudara kita yang dalam keadaan kekurangan. Kami juga memastikan logistik air itu dapat diberikan secara pasti dan merata. Oleh karenanya kami menambah 20 truk dan ratusan tangki air yang akan disebarkan di berbagai tempat. Ini kita koordinasikan dengan BNPB," pungkas Menhub.
Dalam kunjungannya, Menteri Perhubunfan didampingi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H. Purnomo serta Dekan Fakultas Teknik Universitas Gajahmada, Nizam.
MENHUB MINTA DAMRI UNTUK SIAGA BANTU WARGA LOMBOK
Menhub juga berkesempatan untuk meninjau Pool Damri di Mataram, Minggu Siang (26/8). Dalam kunjungannya, Menhub mengatakan bahwa Damri merupakan salah satu pihak yang paling sibuk dan berpengaruh dalam membantu proses evakuasi warga Lombok.
"Pada saat kejadian evakuasi, dua pihak yang paling sibuk itu ialah sektor laut & darat. Sektor laut kita menyediakan banyak kapal untuk mengevakuasi dari beberapa pelabuhan, misal dari Gili Air. Kemudian Damri meneruskan proses evakuasi, baik yang di Bali maupun disini ke tempat-tempat yang sesuai," ujar Menhub.
Karena hal itu, Menhub ingin pihak Damri untuk selalu siaga membantu masyarakat Lombok yang menjadi korban gempa jika mereka membutuhkan bantuan.
"Kita akan meminta kepada damri untuk selalu concern, siaga, apabila ada suatu kebutuhan mereka segera berikan," tutupnya. (LNM/TH/RK/BI)