Agats - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Bupati Asmat Elisa Kambu, Rabu (5/7), meninjau pelayanan Bandara Ewer di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, jelang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo yang rencananya akan dilakukan pada Kamis besok.
Menhub mengecek dan memastikan fasilitas bandara baik di sisi darat maupun udara, mulai dari runway, apron, terminal penumpang, hingga gedung operasional dan layanan berjalan baik.
"Bandara ini pertama kali dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat dan kemudian pemerintah pusat mengembangkan. Sekarang paling tidak ada lima hingga tujuh pesawat yang take off dan landing di bandara Ewer. Kita harapkan bandara ini bisa membantu masyarakat Asmat dalam bermobilitas untuk berbagai kepentingan," ujar Menhub.
Lebih lanjut Menhub menyampaikan, pemerintah akan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur transportasi di wilayah Papua untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah.
Melalui pembangunan tersebut, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok daerah, serta meretas keterisolasian wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP) di wilayah Timur Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Asmat, Elisa Kambu menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat dalam membangun Bandara Ewer, yang semakin mempermudah aksesibilitas masyarakat Asmat.
"Atas nama masyarakat Asmat dan Pemerintah Kabupaten Asmat, kami menyampaikan terima kasih banyak kepada Presiden yang telah menugaskan Menhub untuk membantu menyediakan fasilitas di Asmat. Salah satu yang paling besar adalah menyelesaikan bandara Ewer," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, dengan kehadiran Bandara Ewer yang mampu didarati pesawat ATR 72-600, masyarakat Asmat bisa dengan mudah datang dan pergi menggunakan pesawat udara.
“Kehadiran bandara ini sangat membantu. Tidak sulit seperti beberapa tahun lalu sebelum adanya bandara, kami sulit akses masuk apalagi jika ada orang yang meninggal. Terima kasih kami juga telah mendapatkan subsidi tarif. Satu minggu ada lima kali perjalanan mulai dari Merauke, Kamur, dan Ewer,” tuturnya.
Pada tahun 2014-2018 pengembangan bandara Ewer mulai dilakukan dengan perpanjangan runway oleh Pemda Asmat menjadi 1.650 m. Kemudian, juga dilakukan rekonstruksi runway tikar baja, konstruksi apron, dan pembangunan gedung terminal.
Selanjutnya pada tahun 2019 bandara terus dikembangkan sehingga akses lebih mudah dan fasilitas lebih lengkap. Lalu, pada tahun 2023, dilakukan beautifikasi gedung terminal dengan arsitektur minimalis bernuansa budaya Asmat. Tak hanya ornamennya saja yang bernuansa Asmat, namun secara fungsi menyesuaikan dengan budaya masyarakat serta kondisi cuaca dan karakteristik lingkungan Asmat.
Pengembangan bandara Ewer masih terus dilakukan, diantaranya pembangunan drainase dan tanggul penahan banjir.
Bandara Ewer memiliki panjang runway 1650 m x 30 m yang dapat dilalui pesawat ATR 72-600 untuk penumpang maupun kargo, apron seluas 70 m x 90 m dan taxiway 86 m x 15 m, dan memiliki terminal bandara seluas 488 m² atau lebih luas dari terminal lama seluas 120 m².
Saat ini melayani tiga rute penerbangan, diantaranya Kamur-Ewer PP, Timika-Ewer PP, dan Merauke-Ewer PP, yang dilayani 3 (tiga) maskapai yaitu Wings Air, Trigana Air dan Smart Aviation. Tercatat, tren penumpang juga terus meningkat, dari 12.185 penumpang pada 2020, naik menjadi 21.603 penumpang pada 2021 dan 27.772 penumpang pada 2022.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, Pj Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, dan sejumlah pejabat terkait.(WN/RDL/BRD/SR)
#MenghubungkanIndonesia