(Jakarta, 18/11/2013) Gunung Merapi di kawasan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang meletus pada pukul 04.00 WIB pagi tadi, Senin (18/11/2013) mengeluarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 2000 kaki dan bergerak ke arah timur. Namun demikian abu tersebut belum mengganggu operasional penerbangan di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta  maupun Bandara Adi Sumarmo, Solo.

Ditjen Perhubungan Udara akan terus melakukan pemantauan dan akan segera dilaporkan perkembangannya apabila ternyata abu dari letusan gunung Merapi mengganggu penerbangan.

Kemenhub Keluarkan Ashtam, Semua Penerbangan Diminta Hindari Rute Gunung Sinabung
Sebelumnya, pada Minggu (17/11/2013) malam, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara,   juga mengalami letusan  yang menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 25.000 kaki atau sekitar 8.000 meter yang bergerak ke arah barat.

Terkait meletusnya gunung Sinabung ini, Ditjen Perhubungan Udara telah mengeluarkan Astham pada pukul 07.15 WIB pagi ini. Dalam Ashtam tersebut, semua penerbangan diminta menghindari air route (rute penerbangan) tersebut. Jika ada perubahan situasi terkini, akan disampaikan kembali melalui Ashtam.

Ashtam adalah sejenis notam (notice to airman) seri khusus dengan format tertentu yang berisi tentang perubahan aktivitas gunung berapi, erupsi dan awan abu yang berpotensi berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat.(RDH)