"Seluruh ijin rute AdamAir, secara otomatis tercabut mulai hari ini (Rabu 9/4), setelah 21 hari tak operasi," kata Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menjawab pers di Jakarta, Rabu.
Selanjutnya, kata Jusman, ijin rute AdamAir akan ditawarkan kepada maskapai lain yang mememuhi persyaratan dengan dua cara yakni, penambahan jumlah frekuensi penerbangan pada rute yang sama oleh maskapai berbeda atau ijin rute baru kepada maskapai baru. "Opsinya dua itu, dan untuk itu, AdamAir sebenarnya selama 21 hari diberi kesempatan untuk mengumumkan kepada publik perihal penghentian operasional tersebut," kata Jusman. Namun, Jusman menambahkan, ijin operasi AdamAir (Air of Certificate/AOC) masih ada, termasuk SIUP-nya (Surat Ijin Usaha Penerbangan).
Terkait berlarut-larutnya persoalan pembayaran gaji karyawan AdamAir, Jusman menilai hal itu menunjukkan manajemen maskapai tidak profesional. "Karyawan yang tidak ditangani dengan baik ini menunjukkan perusahaan tidak profesional dalam menangani masalah," ujarnya.
Jusman juga telah meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan (Dephub) untuk membantu penyelesaian masalah itu. Namun, Jusman mengungkapkan, pihaknya tidak memiliki kewenangan apapun atas manajemen maskapai itu.
"Kami menilai, karyawan yang telah berdedikasi harus dipenuhi hak-haknya. Saya sudah meminta Dirjen Hubud untuk membantu bagaimana menyelesaikan persoalan dengan karyawan tersebut. Ini juga bagian dari pembinaan dari regulator," kata katanya.
Sebelumnya, Direktur Angkutan Udara, Dephub, Tri Sunoko mengatakan pihaknya sudah bersiap mencabut seluruh ijin rute AdamAir. Tri merinci selama ini, dengan ijin rute sebanyak 21, frekuensi penerbangan AdamAir cukup besar yakni 490 kali per minggu domestik dan 42 kali per minggu luar negeri. Namun, Tri mengatakan, jika pada akhirnya AdamAir bangkit lagi maka untuk ijin rute baru harus diproses kembali. "Hanya saja harus dikaji lagi dan tidak otomatis dapat di rute yang sama," katanya.
Produksi penumpang AdamAir pada 2007 sebesar 5,2 juta untuk domestik, sedangkan luar negeri sebanyak 120.618 orang dengan jumlah pesawat sebanyak 22 unit yang sebagian besar adalah Boeing series baik 200, 300 maupun, 400 dan 500. (ES)
Selanjutnya, kata Jusman, ijin rute AdamAir akan ditawarkan kepada maskapai lain yang mememuhi persyaratan dengan dua cara yakni, penambahan jumlah frekuensi penerbangan pada rute yang sama oleh maskapai berbeda atau ijin rute baru kepada maskapai baru. "Opsinya dua itu, dan untuk itu, AdamAir sebenarnya selama 21 hari diberi kesempatan untuk mengumumkan kepada publik perihal penghentian operasional tersebut," kata Jusman. Namun, Jusman menambahkan, ijin operasi AdamAir (Air of Certificate/AOC) masih ada, termasuk SIUP-nya (Surat Ijin Usaha Penerbangan).
Terkait berlarut-larutnya persoalan pembayaran gaji karyawan AdamAir, Jusman menilai hal itu menunjukkan manajemen maskapai tidak profesional. "Karyawan yang tidak ditangani dengan baik ini menunjukkan perusahaan tidak profesional dalam menangani masalah," ujarnya.
Jusman juga telah meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan (Dephub) untuk membantu penyelesaian masalah itu. Namun, Jusman mengungkapkan, pihaknya tidak memiliki kewenangan apapun atas manajemen maskapai itu.
"Kami menilai, karyawan yang telah berdedikasi harus dipenuhi hak-haknya. Saya sudah meminta Dirjen Hubud untuk membantu bagaimana menyelesaikan persoalan dengan karyawan tersebut. Ini juga bagian dari pembinaan dari regulator," kata katanya.
Sebelumnya, Direktur Angkutan Udara, Dephub, Tri Sunoko mengatakan pihaknya sudah bersiap mencabut seluruh ijin rute AdamAir. Tri merinci selama ini, dengan ijin rute sebanyak 21, frekuensi penerbangan AdamAir cukup besar yakni 490 kali per minggu domestik dan 42 kali per minggu luar negeri. Namun, Tri mengatakan, jika pada akhirnya AdamAir bangkit lagi maka untuk ijin rute baru harus diproses kembali. "Hanya saja harus dikaji lagi dan tidak otomatis dapat di rute yang sama," katanya.
Produksi penumpang AdamAir pada 2007 sebesar 5,2 juta untuk domestik, sedangkan luar negeri sebanyak 120.618 orang dengan jumlah pesawat sebanyak 22 unit yang sebagian besar adalah Boeing series baik 200, 300 maupun, 400 dan 500. (ES)