(California, 15/9/2011) Pertemuan ke-7 Menteri-menteri Transportasi dan Energi Kerjasama Ekonomi Asia Pacifik (APEC) dibuka dengan Welcome Keynote oleh Gubernur California, Jerry Brown dan Opening Keynote Address oleh Menteri Transportasi AS, Ray Lahood dan Menteri Energi AS, Steven Chu.

Pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Transportasi & Menteri Energi dari 21 anggota Ekonomi APEC, termasuk Indonesia. Selain dari kalangan Pemerintah, juga hadir sebagai peserta dan pembicara dari kalangan swasta dan LSM (NGO).

Menteri Perhubungan RI, Freddy Numberi dan Menteri ESDM,  Darwin Saleh secara bergantian mengikuti acara tersebut sesuai dengan topik pertemuan yang dibahas.

Para pembicara dalam pertemuan tersebut menyampaikan presentasi dan pertukaran pengalaman dan praktek terbaik (sharing experiences and best practices) yang merujuk pada empat topik pertemuan, yaitu : 

1. Vision for Strengthening Transportation's Role in Clean-Energy Future;
2. Developing Energy-Efficient Transport System for Livable Low-Carbon Communities;
3. Powering Low-Carbon Transport - Electricity, Biofuels and Natural Gas;
4. Greening the Supply Chain-Energy Efficient Freight Transportation;

Menteri Perhubungan Freddy Numberi menyampaikan intervensi pada topik Developing Energy-Efficient Transport System for Livable Low-Carbon Communitiesm sedangkan Menteri ESDM Darwin Saleh menyampaikan intervensi pada topik Powering Low-Carbon Transport - Electricity, Biofuels and Natural Gas.

Pokok-pokok presentasi dan tanggapan yang disampaikan dalam pertemuan tersebut :
- Adanya keinginan kuat untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang transportasi yang menggunakan energi lebih efisien dan lebih bersih (cooperation on cleaner, more energy-efficient transportation);
- Untuk mewujudkan kemakmuran ekonomi, memperkuat keamanan energi dan melindungi lingkungan, perlu diwujudkan transportasi yang menggunakan energi lebih efisien dan bersih di masa mendatang;
- Mengingat transportasi merupakan pengguna energi terbesar dan penghasil polusi terbanyak, Energy Working Group dan Transportation Working Group diminta untuk mempelajari cara-cara agar Anggota APEC dapat menciptakan sistem transportasi yang menggunakan energi lebih efisien dan bersih;
- Anggota APEC telah menunjukkan kemajuan dalam mengurangi penggunaan energi dalam kegiatan ekonomi. Kemajuan tersebut akan lebih ditingkatkan;
- Upaya-upaya lebih lanjut perlu dilakukan untuk menghapus subsidi bahan bakar minyak;
- Untuk mewujudkan transportasi yang energi efisien perlu lebih diperluas penggunaan kereta api dan bus, serta dibiasakan penggunaan sepeda dan jalan kaki;
- Perlu lebih ditingkatkan penggunaan kendaraan umum dan pengurangan penggunaan kendaran pribadi;
- Perlu lebih dilaksanakan hari bebas kendaraan bermotor;
- Guna mengurangi penggunaan kendaraan perlu dikembangkan kawasan terpadu yang mencakup tempat tinggal, perkantoran, sekolah dan pusat perbelanjaan;
- Penggunaan lebih luas bahan bakar alternatif bagi transportasi, seperti biofuel, natural gas, nuklir dan listrik untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak;
- Perlu dipertahankan kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik dengan melakukan langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan pendekatan terpadu;
-Meluasnya kekhawatiran masyarakat terhadap masa depan transportasi berbahan bakar minyak. Dengan semakin mahal dan semakin sedikit persediaan bahan bakar minyak, dilain pihak penggunaan bahan bakar minyak untuk transportasi semakin meningkat;
- Membuat transportasi kargo lebih efisien energi mengingat transportasi kargo menghasilkan energi yang bayak. Untuk itu, perlu disusun strategi dan praktek terbaik untuk meningkatkan penggunaan energi yang lebih efisien dalam transportasi kargo;
- Diperlukan pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai transportasi yang menggunakan energi lebih efisien dan bersih;
- Guna menwujudkan energi yang efisien dalam transportasi, Ekonomi Maju anggota APEC agar memberikan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan kapasitas Ekonomi berkembang anggota APEC; dan
- Diperlukan pemerintah dan pemimpin yang kuat dan mempunyai komitmen tinggi untuk mewujudkan transportasi yang menggunakan energi efisien dan bersih.

Penyelenggaraan Konperensi Gabungan Menteri Transportasi dan Energi APEC yang pertama kali dengan tema Moving APEC towards Energy-Efficient, Sustainable, Low Carbon Transport Future tersebut sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia, mengingat Indonesia masih sangat tergantung pada penggunaan bahan bakar minyak dalam transportasi dan memberikan subsidi bahan bakar untuk keperluan transportasi dalam jumlah besar (lebih dari satu trilyun rupiah per tahun).

Dari presentasi dan tanggapan dalam konperensi tersebut dengan pokok-pokok sebagaimana tersebut di atas, Indonesia telah melakukan pertukaran pengetahuan dan pengalaman dengan anggota APEC lainnya dalam mewujudkan transportasi yang menggunakan energi lebih efisien dan bersih. (JAB)