(Jakarta, 11/11/2011) Upaya penggalangan dukungan Pencalonan Indonesia menjadi anggota dewan International Maritime Organization (IMO)  untuk kategori C periode 2011-2013 terus dilakukan Kementerian Perhubungan. Kemenhub telah melakukan berbagai upaya agar Indonesia dapat terpilih menjadi anggota Dewan IMO kategori C untuk yang ke-18 kalinya.

Terpilih atau tidaknya Indonesia sebagai anggota dewan IMO periode 2011-2013 akan ditentukan pada sidang majelis (assembly)  di London, Inggris yang akan berlangsung pada 25 November 2011 mendatang.

Berbagai upaya yang telah dilakukan antara lain adalah dengan bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri dengan menyusun “Aide Memoire” yang berisi aspek-aspek penting serta peran aktif Indonesia selama menjadi anggota dewan IMO. Hal tersebut dilakukan guna mempromosikan Indonesia kepada semua negara IMO.

Selain itu, upaya lain telah dilakukan yaitu dengan meminta dukungan kepada Kementerian Transportasi Negara-negara ASEAN ditambah Korea Selatan, Jepang dan China. Permintaaan dukungan juga ditujukan kepada Mairitime Authority di semua negara-negara IMO.

Beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada 8 September 2011, telah dilakukan pertemuan (resepsi) yang diselenggarakan di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan dan dihadiri 44 perwakilan Keduatan Besar Negara Anggota IMO yang ada di Jakarta. Acara tersebut dilakukan untuk mendapat dukungan dari negara-negara tersebut.

Upaya pencalonan Indonesia ini mendapat dukungan penuh dari Kemenlu. Melalui surat yang disampaikan melalui Wamenlu kepada Menhub pada 2 November 2011 lalu, disebutkan bahwa Kemenlu akan terus berupaya menggalang dukungan dalam rangka terpilihnya Indonesia pada Dewan IMO periode 2011-2013.

Dalam surat tersebut disebutkan, Kemenlu telah meminta seluruh perwakilan Diplomatik RI untuk melakukan demarche atau pendekatan langsung kepada pemerintah di negara-negara anggota IMO untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara tersebut.  Selain itu Kemenlu juga akan mengirim nota diplomatik kepada seluruh perwakilan negara sahabat yang berada di Jakarta untuk meminta dukungan dari negara-negara tersebut.

Seperti diketahui, Indonesia sudah memberikan kontribusi aktif dan positif sebagai anggota dewan IMO sejak 1973. Posisi anggota Dewan IMO kategori C cukup prestisius untuk memuluskan langkah Indonesia menempatkan salah satu pejabatnya masuk dalam salah satu struktur di Sekretaris Jenderal IMO yang kini dipegang Jepang.

Indonesia mencalonkan diri menjadi anggota dewan IMO untuk kategori C yaitu kategori bagi negara yang memiliki letak dan kepentingan  strategis. Indonesia terletak di Selat Malaka sehingga berpengaruh terhadap arus lalu lintas kapal di dunia.Kategori A diberikan kepada negara-negara yang memiliki kapal terbanyak, sedangkan kategori B adalah keanggotaan dewan bagi negara yang paling banyak menggunakan jasa pelayaran.

Saat ini anggota IMO berjumlah 153 negara, untuk masuk anggota Dewan IMO kategori C dibutuhkan dukungan sebanyak-banyaknya. Periode kepengurusan di Dewan IMO kategori C adalah dua tahun. (RDH)