(Bali, 27/11/2012) Negara-negara anggota ASEAN menyepakati tiga rute utama proyek kapal Ro-Ro yang menghubungkan negara kepulauan di Asia Tenggara. Kebijakan ini akan diimplementasikan pada 2015.
Ketiga rute kapal Roll-On Roll-Off atau Ro-Ro itu ialah Dumai—Malaka (Malaysia), Belawan—Penang (Malaysia)—Phuket (Thailand), dan General Santos (Filipina)—Bitung. Tiga rute ini merupakan hasil studi Japan International Cooperation Agency (JICA)yang sudah pernah disampaikan dengan judul "Interim Report Study on the Master Plan and Feasibility Study on the Establishment oh an ASEAN Ro-Ro Shipping Network and Short Sea Shipping" sebagai hasil the Regonal Workshop First yang dilaksanakan pada 24-25 Juli 2012 di Manila, Philipina. Saat in JICA akan menganalisa lebih jauh ketiga rute itu.
Ketua delegasi Indonesia pada pertemuan The 34th ASEAN Senior Transport Officials Meeting (STOM) Leon Muhammad kepada wartawan Selasa (27/11) mengatakan, dalam feasibility study itu, rencananya akan ditetapkan standardisasi tipe kapal yang harus sama antar setiap negara Asean.
“Jika nanti dalam FS tersebut kapal penyeberangan atau Ro-Ro kita belum sesuai standard, kita siap untuk menyesuaikan agar semuanya sesuai dengana standar yang disepakati," kata Leon yang mwegaku optimistis proyek yang termasuk salah satu dari langkah pengembangan Asean Connectivity itu bisa terealisasi pada 2015.
Menurut Leon yang juga Sekjen Kementerian Perhubungan, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang akan mengakomodasi ketiga rute tersebut siap untuk mengimplementasikan penyeberangan dengan kapal Ro-Ro.
“Dari segi pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo I, II, III dan IV semuanya, siap. Untuk Belawan dan Bitung sudah siap, untuk Dumai mungkin masih perlu ditingkatkan fasilitas dan kapasitasnya," kata Leon.
Dari hasil pembahasan working grup dalam STOM di Bali, intinya disepakati peningkatan ekonomi bersama melalui keterhubungan transportasi laut, udara, darat, dan kereta api.
Proyek bernama Asean Ro-Ro Network and Short Sea Shipping itu merupakan salah satu dari tiga prioritas utama Asean Connectivity yang seluruhnya diharapkan terlaksana pada 2015. Dua proyek lain adalah jaringan jalan tol lintas Asean, dan konektivitas rel kereta Singapura—Kunming (China) yang kemudian kita usulkan menjadi Kunming-Surabaya atau Trans China Rail Link..
Negara-negara Asean kan ada yang berlokasi di daratan Asia atau mainland dan ada negara kepulauan, seperti Indonesia dan Filiphina. Tujuan dari ASEAN Konektivitas adalah menyampung aaatau menghubungkan negara-negara di. Mainlanda dengan negara kepulauan dengan tujuan keterhubungan lintas negara ini agar ekonomi Asean tumbuh bersama. (JO)