(Jakarta, 14/03/2012) Pertemuan ASEAN Maritime Transportation Working Group (AMTWG) yang ke-23 direncanakan akan diselenggarakan pada 19-23 Maret 2012 bertempat di Park Royal Hotel, Yangon, Myanmar. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya (The 22nd ASEAN MTWG Meeting) yang telah diselenggarakan di Penang, Malaysia pada 5-7 Oktober 2011 lalu.
Pada pertemuan mendatang, beberapa agenda yang akan dibahas, diantaranya :
1. Hasil dan tindak lanjut dari forum yang terkait AMTWG (STOM ke-32, ATM ke-17, Senior Economic Officials Meeting (SEOM) 1/43);
2. Perkembangan implementasi dari beberapa measures dalam ASEAN Economic Community (AEC) Scorecard di bidang transportasi laut dan pembahasan sejumlah actions yang tertuang pada Brunei Action Plan, yaitu :
a. Meningkatkan kapasitas 47 Pelabuhan yang ditunjuk;
b. Menciptakan rute pelayaran yang efisien dan dapat diandalkan, termasuk Ro-ro, hubungan antara daratan utama dan kepulauan Asia Tenggara, dan memperkuat hubungan antara rute domestik dan rute global pada tahun 2015, dan melakukan kajian masterplan dan kajian kelayakan terhadap pelayaran global dan domestik seiiring dengan kajian kelayakan terhadap jaringan ro-ro ASEAN;
c. Menciptakan dan meningkatkan koridor pelayaran;
d. Mengevaluasi ASEAN Near Coastal Voyage (NCV) Limits sesuai dengan yang disyaratkan oleh Standards Training, Certifcation, and Watchkeeping (STCW) Convention pada 2012;
e. Mengembangkan sumber daya manusia untuk memperkuat operasi pelabuhan dan pelayaran, termasuk di dalamnya memperkenalkan teknologi terkini untuk keselamatan navigasi, keamanan maritim dan pemeliharaan lingkungan;
f. Meningkatkan aktivitas dalam kerjasama dengan IMO, dan mempromosikan penandatanganan dan pelaksanaan konvensi-konvensi IMO yang relevan;
3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Search and Rescue (SAR) melalui pelatihan gabungan SAR udara dan laut pada 2015;
4. Pembahasan perkembangan dari beberapa measures Roadmap Towards an Integrated and Competitive Maritime Transport in ASEAN, antara lain :
a. Mengembangkan strategi untuk ASSM melalui penyelesaian kajian pada tahun 2012 dan kesepakatan terhadap strategi untuk ASEAN Single Shipping Market pada 2012;
b. Menyusun petunjuk praktis persyaratan dukungan fiskal untuk pelayaran;
c. Menyusun petunjuk untuk struktur tarif pelabuhan pada jaringan transportasi pelabuhan ASEAN;
d. Memformulasikan strategi untuk pelaksanaan pasar buruh tunggal untuk pelaut-pelaut ASEAN;
e. Mendukung privatisasi dan komersialisasi operasi pelabuhan dan mendukung penyederhanaan dan harmonisasi dokumentasi pelabuhan.
5. Mengevaluasi Kesepakatan 1975 tentang Facilitation of Search of Ships in Distress and Rescue of Survivors of Ship Accidents;
6. Kerjasama transportasi laut dengan sektor swasta, yaitu : ASEAN Ports Association (APA), Federation of ASEAN Shipowners Associations (FASA), Federation of ASEAN Shippers Council (FASC);
7. Kerjasama di bidang Transportasi dengan Mitra Wicara;
8. Kemitraan ASEAN-IMO
Terkait hasil pertemuan sebelumnya yang harus ditindaklanjuti pada pertemuan mendatang adalah diantaranya : negara-negara anggota ASEAN lainnya (selain Indonesia dan Filipina) diminta untuk dapat menyampaikan rute pelayaran tambahan di kawasan ASEAN kepada Indonesia dan Filipina untuk dapat dimasukkan dalam studi Master Plan Study and Feasibility Study on the Establishment of an ASEAN Roll-On/Roll-Off (Ro-Ro) Shipping Network and Short Sea Shipping. Laporan inception dari studi Master Plan Study and Feasibility Study on the Establishment of an ASEAN Roll-On/Roll-Off (Ro-Ro) Shipping Network and Short Sea Shipping ini akan dibahas pada pertemuan mendatang.(RS)