(Jakarta, 23/09/2012) Dalam rangka ulang tahun perhubungan, jajaran perhubungan diminta untuk selalu introspeksi diri dan melakukan evaluasi. Hal tersebut mengemuka dan disampaikan oleh Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan ketika memberikan sambutan dalam Pekan Keselamatan Jalan 2012 dalam rangkaian Hari Perhubungan Nasional 2012, pada hari ini (23/09) di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan. “Marilah kita selalu introspeksi atau mawas diri atas apa yang telah kita lakukan, dan selanjutnya mari kita evaluasi atas perkembangan teknologi yang cepat di sektor transportasi,”ujar Mangindaan.

Kegiatan Pekan Keselamatan Jalan 2012 diawali dengan Jalan Santai Bersama oleh Menteri Perhubungan dan Ibu Adelina Mangindaan, serta Wakil Menteri Perhubungan dan istri, serta jajaran pejabat eselon I dan II, serta karyawan di lingkungan Kementerian Perhubungan. Jalan Santai Bersama tersebut mengambil start dari Kantor Kementerian Perhubungan, menyusuri Jalan MH Thamrin, berputar di Bundaran Hotel Indonesia dan kembali menuju Kantor Pusat Kementerian Perhubungan di Merdeka Barat.

Dalam sambutannya, Menhub E.E. Mangindaan menyampaikan agar insan perhubungan dapat mengimbangi perkembangan dan kemajuan teknologi di sektor perhubungan. “Jangan sampai kita ketinggalan atau tidak berbuat sesuatu untuk mengantisipasi perkembangan yang cepat tersebut. Perkembangan yang cepat itulah yang menjadi tugas kita setiap hari di jajaran perhubungan. Bila perlu kita harus lebih cepat dari perkembangan itu sendiri,” tambahnya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dan semakin banyaknya angkutan transportasi sektor darat, laut, udara, dan kereta api, menyebabkan kemungkinan kecelakaan semakin tinggi pula. Dikaitkan diri dengan mawas diri dan introspeksi. Kementerian perhubungan dan mitra-mitranya dituntut untuk dapat menekan angka kecelakaan. “Maka kita dituntut untuk dapat menekan angka kecelakaan. Salah satunya apa yang kita lakukan hari ini melalui Pekan Nasional Keselamatan Jalan Nasional 2012”, tambahnya.

Indonesia sendiri telah menyatakan partisipasinya dalam keselamatan jalan, melalui pancanangan Dekade Aksi Keselamatan Jalan Indonesia 2011-2020 pada 20 Juni 2011 oleh Wakil Presiden Boediono sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya Resolusi PBB No.A/RES/64/255 tahun 2010 yang memproklamasikan periode 2011-2020 sebagai Dekade Keselamatan Jalan.

Pada 2012 ini, selain resolusi PBB, ada landasan hukum lain yaitu UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) sebagai pedoman keselamatan jalan. “Landasan hukum tersebut agar kita pegang teguh,” serunya. Perlengkapan standar keselamatan harus digunakan oleh semua pelaku transportasi.

“Kewajiban kita, baik di pusat dan daerah, saya ingin lebih fokus, tidak hanya statement, namun setiap saat dilakukan pemeriksaan perlengkapan standar keselamatan”, ujarnya. “Saya tahu konsep keselamatan telah ada, namun action-nya yang harus kita tingkatkan. Itulah gunanya kita membuat Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2012 ini, tidak hanya menghimbau, namun action di lapangan harus ada,” tegasnya lagi.
Kampanye keselamatan jalan ini merupakan rangkaian Acara Pekan Keselamatan Jalan 2011, dimana pada tahun 2012 ini, digulirkan di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Maluku dan Papua.(RS)