(Merauke, 28/10/2013) Indonesia sebagai negara kepulauan butuh suatu konektivitas. Namun konektivitas yang dibutuhkan Indonesia bukan hanya konektivitas fisik saja, melainkan konektivitas ekonomi dan juga konektivitas komunikasi. Hal ini ditekankan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat menutup Ekspedisi Sabuk Selatan Harian Kompas, sekaligus upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di Merauke, Senin (28/10).
“Indonesia terdiri dari 13.000-an pulau. Tanpa adanya keterhubungan antar satu pulau dengan pulau lainnya, rasanya 13.000 pulau tidak dapat membuat satu rangkaian dari potensi ekonomi yang sangat luar biasa, dan itu yang disebut dengan konektivitas,” ujar Bambang.
Menurut Bambang konektivitas yang baik adalah konektivitas yang tidak hanya konektivitas fisik, yang sering diasosiakan dengan proyek-proyek pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, penyediaan kapal, pembangunan dermaga, pelabuhan, bandara dan angkutan udara, tapi yang juga penting adalah satu keterhubungan ekonomi. “Fisik penting tapi tidak cukup,” katanya.
Selain konektivitas fisik dan ekonomi, Bambang masih diperlukan satu konektivitas lain yaitu konektivitas komunikasi atau disebut dengan people to people connectivity. Ia mengatakan saat ini keterkaitan seseorang dengan orang lain sekarang telah dimediasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Sehingga satu sambung rasa itu penting sehingga kita merasakan bahwa keragaman kita dari Indonesia bagian barat hingga Indonesia bagian timur justru merupakan kekayaan kita, justru merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memajukannya,” terangnya. (HH)