JAKARTA - Pemerintah kini tengah sibuk-sibuknya mempersiapkan kelancaran transportasi liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 bagi masyarakat. Sederet persiapan telah dilakukan, seperti melakukan pengecekan kesiapan armada transportasi, darat, laut, udara, dan KA, serta angkutan penyeberangan menjelang peak season.
Pemerintah juga telah berkordinasi antar lembaga untuk mengantisipasi kondisi alam berupa cuaca ekstrem, dengan mengacu pada informasi BMKG mengenai curah hujan, kecepatan angin, badai petir, ketinggian ombak, hingga prediksi gempa bumi di daerah rawan di penghujung tahun 2023, yang dapat menganggu atau menghalangi kelancaran kegiatan transportasi.
Masyarakat juga telah diminta dan diserukan untuk tetap hati-hati dan menjaga kenyamanan dan keselamatan berkendara agar selamat sampai tujuan. Libur Nataru tahun ini diperkirankan mencapai 107,6 juta orang, meningkat sebanyak 5% dari tahun sebelumnya, dan merupakan jumlah terbesar dalam dekade terakhir bagi jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan liburan Nataru.
Cek Kesiapan
Terhadap titik-titik yang menjadi sumber penyumbatan atau yang berpotensi mengalami masalah dan sumber kemacetan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Kakorlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan dan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi meninjau pelabuhan Ketapang, Banyuwangi dan pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan, sejak dua bulan yang lalu pihaknya telah menyampaikan ke Korlantas dan ASDP mengenai kondisi transportasi di pelabuhan penyeberangan yang berpotensi terjadi kemacetan. “Jika sebelumnya kami (melakukan peninjauan ke lokasi ) tanpa koordinasi, sekarang kami sudah lakukan koordinasi dan sudah ada perbaikan-perbaikan,” ujar Menhub di Pelabuhan Ketapang, Sabtu (16/12).
Menhub menyampaikan hal ini, seperti yang telah dirilis oleh berbagai media, bahwa perbaikan dan peningkatan layanan telah dilakukan di pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk selama masa Nataru.
“ Untuk pelabuhan Ketapang, ASDP telah meningkatkan kapasitas kapal dari 10.685 kendaraan kecil di tahun 2022 menjadi 12.885 kendaraan kecil tahun 2023. Sementara untuk kapasitas pelabuhan ditingkatkan dari 1.270 kendaraan kecil pada Nataru 2022 menjadi 1.570 kendaraan kecil tahun ini,” ujar Menhub.
Selanjutnya, untuk pelabuhan Gilimanuk, lanjut Menhub, telah dilakukan peningkatan dermaga IV yang semula berkapasitas 10 ton menjadi dermaga Movable Bridge (MB) dengan kapasitas 60 ton. Panjang dermaga telah ditambahkan dari 24 meter menjadi 75 meter dan trestle dari 25 meter menjadi 85 meter dengan fasilitas yang mencakup 3 unit Mooring Dolphin dan 5 unit Breathing Dolphin.
Diharapakan perbaikan dan penambahan kapasitas /fasilitas tersebut dapat mengantisiapsi lonjakan peningkatan jumlah kendaraan yang akan melintas antar pulau di kawasan tersebut.
Cari Solusi Cegah Kemacetan
Selain menelisik titik-titik kemacetan dan melakukan upaya antisipasinya, pengaturan mobilitas kendaraan penumpang dan logistik juga dilakukan selama masa Nataru.
Pelabuhan Ketapang hanya akan melayani kendaraan penumpang saja, sedangkan truk pengangkut barang akan dialihkan ke pelabuhan Tanjung Wangi yang dikelola oleh PT Pelindo dan Pelabuhan Jangkar di Situbondo.
"Berita gembira juga tadi evaluasi kami dengan Pak Korlantas dan Ibu Dirut ASDP, ada tambahan tiga kapal yang relatif besar sehingga daya tampung penumpang yang akan menyeberang dari Banyuwangi ke Bali akan bertambah dengan baik," lanjut Menhub.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi mengungkapkan, selain pemisahan dermaga kendaraan dan penambahan kapasitas, ASDP juga memberlakukan pengaturan zona penjualan tiket online. Penjualan tiket online hanya bisa dilakukan pada radius maksimal 2,6 km sebelum pelabuhan Ketapang dan 2 km sebelum pelabuhan Gilimanuk.
Dengan demikian, lanjut Ira, penumpang sudah tidak dapat melakukan pembelian tiket setelah memasuki radius tersebut. "Ini kami lakukan untuk menghindari agen tidak resmi dan agar ketidaklancaran tidak terjadi," ujarnya.
Sementara, Kepala Korlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan menambahkan, Korlantas siap berkoordinasi dengan Kemenhub maupun stakeholder lain untuk mengatur lalu lintas sekitar pelabuhan. "Dengan adanya penambahan kapal dan pemisahan pelabuhan kendaraan penumpang dan barang, mudah-mudahan volume kendaraan yang menuju Ketapang akan berkurang," tuturnya.
Kesiapan Armada Kapal Terpenuhi
Masih dalam suasana persiapan transportasi Nataru, Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Keselamatan dan Konektivitas Perhubungan, Subagiyo menyerukan komitmen penuh dari seluruh jajaran Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam menyambut arus mudik Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Subagiyo mengungkapkan hal itu dalam Apel Kesiagaan Pembukaan Posko Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (18/12) lalu.
Sebagai salah satu moda transportasi yang banyak dipilih masyarakat terutama di daerah kepulauan, angkutan laut juga dipilih masyarakat sebagai solusi untuk menghindari kepadatan lalu lintas darat. “Untuk itu, saya meminta seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut untuk memastikan kesiapan armada kapal, meningkatkan koordinasi dengan stakeholder terkait, memperketat pengawasan terhadap kapasitas penumpang kapal, serta mengoptimalkan armada di sejumlah ruas agar tidak terjadi penumpukan penumpang” tegasnya.
Angkutan Laut Siap
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga telah menyiapkan armada angkutan laut sebanyak 1.354 kapal dengan kapasitas 242.069 penumpang dalam transportasi Nataru tahun ini, dan telah dilakukan uji kelaiklautan kapal.
Direktorat Perhubungan Laut juga mengoptimalkan potensi armada di daerah-daerah terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik tersebut, melakukan persiapan antisipasi cuaca ekstrem, berkolaborasi dan berkordinasi dengan stakeholder lainnya untuk kelancaran perjalanan.
Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Keselamatan dan Konektivitas Perhubungan tersebut juga menekankan bahwa komitmen, kolaborasi, koordinasi dan integritas jajaran Kementerian Perhubungan dan stakeholder lainnya sebagai kunci keberhasilan penyelenggaraan mudik Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang lancar, aman, dan nyaman.
Mudik Gratis Angkutan Natal 2023 Melalui Laut
Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub bersama Pelni menyelenggarakan Program Mudik Gratis Angkutan Natal Tahun 2023. Rute yang beroperasi melayani program ini diantaranya Kupang-Ende, Balikpapan-Pare-Pare, Makassar-Surabaya, Bitung-Sorong, Makassar-Bau-Bau, Batam-Belawan, Makassar-Bau-Bau, Ambon-Tual, dan Jayapura-Biak dengan total tiket yang digelontorkan kurang lebih sebanyak 4.415 tiket.
Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Hendri Ginting, rute yang dipilih memang lebih berfokus ke Indonesia Timur dikarenakan banyak masyarakat di Indonesia Timur yang akan merayakan Natal. Adapun pola mudik gratis kali ini berbeda dengan mudik gratis tahun-tahun sebelumnya. “Terdapat beberapa ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi pemudik sebelum mendapatkan mudik gratis” lanjutnya. Syarat dan ketentuan telah tertera di linktr.ee/mutisnatal2023kemenhub atau melalui Contact Center Pelni 162. (IS/AS/SHL/HG)