(Jakarta, 9/1/2013) Kemacetan lalu lintas di kota-kota besar saat ini sudah menjadi langganan, terutama pada jam-jam sibuk. Jakarta adalah salah satu yang terus menerus menjadi sorotan dimana tingkat kemacetan yang sangat tinggi bahkan diprediksi akan semakin parah di 2014 mendatang.
Untuk itulah, berbagai solusi menjadi perhatian yang harus segera direalisasikan langkahnya. Salah satunya adalah rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan sistem nomor polisi kendaraan ganjil-genap di jalan raya.
Kendati begitu, penerapan yang menurut rencana dilaksanakan pada Maret mendatang, Menurut Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono tidak bisa berdiri sendiri. pihaknya hanya mengingatkan bahwa pembatasan lalu lintas seperti itu harus diikuti dengan kebijakan untuk memperkuat angkutan umumnya.
"Upaya ini harus dilihat sehingga masyarakat punya opsi alternatif dimana bila dia tidak ambil dengan pilihan ganjil genap maka dia akan bisa beralih ke angkutan umum," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (9/1).
Kemacetan menurut Bambang bisa dicarikan solusinya dan lebih terkelola dengan baik dan salah satunya adalah bagaimana kita melakukan revitalisasi angkutan umum.
"Kemacetan di Jakarta, bisa teratasi apabila sesegera mungkin melakukan beberapa langkah, diantaranya penguatan moda kereta rel listrik (KRL) sehingga masyarakat akan lebih banyak memilih menggunakan angkutan umum dibandingkan kendaraan pribadi," tambahnya.
Kalau pembatasan seperti ganjil genap itu dimulai maka bisa diikuti juga dengan perkuatan angkutan umum seperti KRL dan penyediaan tempat-tempat parkir di luar stasiunnya sehingga mereka yang akan ke Jakarta bisa memarkirkan kendaraannya di area stasiun.
Namun diakuinya, tempatnya saat ini belum terkoordinasi dengan baik dan akan coba untuk dikoordinasikan antara DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia untuk menyediakan area parkir tersebut.
“Kita akan lihat orang semakin lama akan membiasakan diri untuk mencari alternatif bersamaan dengan kemajuan teknologi seperti ITS (Intelligent Tranport System),” tandasnya. (CHAN)