JAKARTA - Pencarian AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (29/12) kemarin, melibatkan puluhan kapal, pesawat dan helikopter dari berbagai pihak, baik dari dalam dan luar negeri.
Menurut informasi dari Badan SAR Nasional (Basarnas), melalui Kepala Bagian Humas Basarnas, Dianta Bangun, terdapat 14 unit pesawat fixed wings yang terlibat dalam pencarian. Rinciannya adalah empat unit pesawat milik TNI AL, empat unit pesawat milik TNI AU, dan satu unit pesawat dari Kementerian Perhubungan. Lima pesawat lainnya adalah bantuan dari luar negeri, yaitu dua unit pesawat milik Australia, satu unit pesawat milik Malaysia, serta dua unit pesawat dari pemerintah Singapura.
Sedangkan puluhan kapal yang dikerahkan, menurut Dianta Bangun, rinciannya adalah 12 unit kapal milik TNI AL, 12 unit kapal milik Polri, 10 unit kapal dari Kementerian perhubungan, lima buah kapal milik Basarnas, satu unit kapal Bakorkamla, satu unit kapal milik BPPT dan 3 unit kapal bantuan dari Singapura.
Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 juga melibatkan 16 buah helikopter, yang berasal dari TNI AU, TNI AL, TNI AD, Polri, Basarnas dan bantuan dari Singapura.
Selain dua buah helikopter dan lima buah kapal, dalam aksi pencarian ini, Basarnas juga menurunkan tiga unit RIB SAR, yakni RIB SAR Pontianak, RIB SAR Ketapang dan RIB SAR Pos Jambi.
Memasuki hari ketiga, area pencarian pesawat AirAsia QZ8501 diperluas menjadi 13 titik, dari tujuh titik di hari sebelumnya. Pencarian dilakukan mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan menjelang matahari terbenam, yaitu sekitar pukul 17.30 WIB.
Dalam pencarian tersebut, menurut Dianta Bangun, dikerahkan sejumlah 1126 personil, yang terdiri dari 200 personil Basarnas, 54 personil TNI AU, 59 personil TNI AL, 688 personil TNI AD, dan 125 personil Polri.
Selanjutnya, informasi terkini mengenai pencarian pesawat AirAsia QZ8501 dipusatkan di Basarnas.(DIS)