SUKABUMI - Program padat karya pembangunan jalur ganda kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi dapat menyerap 1.420 tenaga kerja atau 158 pekerja setiap harinya. Hal ini tentunya dapat memberikan penghasilan dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau program padat karya jalur ganda KA di Desa Tenjoayu, Sukabumi pada Sabtu (7/4).
"Kita memang secara khusus minta kepada kontraktor harus mengalokasi sebagian pekerjaan itu untuk tenaga manusia. Jadi ini sifatnya bukan bantuan tapi pekerjaan padat karya tunai. Artinya semua pekerjaan yang memungkinkan dikerjaan oleh tenaga manusia dikerjakan oleh saudara-saudara kita," ujar Menhub.
"Sebagai gambaran biasanya 8% dari pekerjaan konstruksi itu bisa dialokasikan sebagai pekerjaan (padat karya) tersebut. Nah untuk program padat karya kita rencanakan kira-kira 1.400 orang pekerja di proyek ini selama 3 bulan," lanjut Menhub.
Lebih lanjut, setiap pekerja yang bekerja dapat memperoleh penghasilan sekitar Rp. 3 juta/ bulan atau sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR).
"Kira-kira perhari pekerja mendapat Rp. 100 ribu. Kurang lebih kalau full (bekerja) mendapat Rp. 3 juta. Tapi kalau tidak mereka mendapat Rp. 2.6 juta. Semua itu sesuai UMR ya," terang Menhub.
Menhub juga menjelaskan program padat karya tidak hanya dilaksanakan di Cigombong-Cicurug saja tetapi juga di beberapa proyek seperti proyek pelabuhan ratu di Sukabumi, proyek di Jawa Tengah dan Makassar.
Menhub berharap program padat karya ini dapat memberikan penghidupan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Spiritnya adalah win win, artinya pemerintah mendapat bantuan tenaga kerja dan mereka (masyarakat) mendapatkan penghasilan. Harapannya mereka memiliki penghidupan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Oleh karenanya kita selalu mengatakan padat karya untuk kesejahteraan," tegas Menhub.
Program padat karya ini merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda KA lintas Bogor-Sukabumi segmen Cigombong-Cicurug. Total biaya yang untuk program padat karya ini sebesar Rp. 13 Miliar yang dilaksanakan dari bulan Maret dan diperkirakan selesai pada bulan November.
Sedangkan pekerjaan program padat karya diantaranya meliputi pembersihan lahan, jalan akses, jembatan sementara, galian, perataan tanah, mengecer balas, mengecer bantalan, mengecer rel dan galian saluran.
Lintas Cigombong-Cicurug Selesai Akhir 2018
Saat ini pembangunan jalur ganda KA yang sedang berjalan yaitu Segmen I untuk lintas Cigombong- Cicurug sepanjang 7,5 KM. Rencananya jalur ini akan selesai pada Desember 2018.
"Curug cigombong akan selesai Desember 2018. Progresnya kira-kira 10 persen. Karena skrg kita Lagi menyelesaikan tanahnya (pembebasan) dulu," jelas Menhub.
Lebih lanjut, Menhub mengatakan berkonsentrasi pada jalur Cigombong-Cicurug karena kondisi tanahnya yang berbukit.
"Kita konsentrasi disini karena turun naiknya (kondisi tanah) tinggi sekali. Kalau naik turun membuat kecepatan kereta lambat dan kemampuannya rendah. Disini derajatnya tercatat 26/1000 padahal syarat maksimal atau minimal 20/1000. Jadi kita mengurangi 6/mil, dengan menurun itu rangkaian (kereta) bisa 8 atau 10. Jadi daya angkut manusianya lebih banyak lagi," terang Menhub.
Sebagai Informasi Pembangunan jalur ganda KA Bogor–Sukabumi terbagi dalam 2 segmen yakni Segmen I Paledang–Cicurug sepanjang 26,7 km yang akan dimulai pada tahun 2018 dan ditargetkan selesai pada tahun 2019. Sedangkan Segmen II Cicurug–Sukabumi sepanjang 30,5 km akan diharapkan selesai pada tahun 2020.
Turut hadir mendampingi kunjungan Menhub yaitu Direktur Prasarana Perkeretapian Zamrides dan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat Amirullah. (LFH/TH/LP/BI)