CILACAP – Kementerian Perhubungansecara simultanterus melaksanakan Program Padat Karya. Program padat karya yang melibatkan masyarakat ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo sebagai upaya mengurangi dampak ekonomi terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Program Padat Karya di Lingkungan Kementerian Perhubungan tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 73 Tahun 2018. Salah satu tujuan kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk mengurangi pengangguran, memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, dan meningkatkan peran dan membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat, serta penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan pembangunan secara swakelola dan padat karya tunai.
Program Padat Karya di Terminal Bus Tipe A "Bangga Mbangun Desa" Cilacap, Jawa Tengah yang dilaksanakan Selasa (13/10) lalu oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dihadiri oleh Plt. Kepala BPTD X Jateng-DIY, Taufiq Hidayat, Bupati Cilacap, H. Tatto Suwarto Pamuji, DPRD Kabupaten Cilacap, serta jajaran Forkompinda Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini merupakan implementasi dari arahan Presiden serta upaya Kementerian Perhubungan membantu masyarakat meningkatkan ekonomi dari dampak pandemic Covid-19.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengungkapkan, program Padat Karya di Terminal Bus Tipe A "Bangga Mbangun Desa" Cilacap, Jawa Tengah merupakan salah satu bagian dari program Padat Karya Ditjen Perhubungan Darat yang dilaksanakan di 33 provinsi, 250 kabupaten/kota, dan 400an desa, dengan anggaran sebesar Rp46 miliar. Program ini, lanjut Dirjen Budi berfungsi untuk memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat, sehingga daya beli dan kesejahteraan bisa meningkat.
Kegiatan ini juga merupakan upaya Ditjen Perhubungan Darat meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal, sehingga lebih berperan dalam mendidik masyarakat untuk lebih produktif bekerja dalam pembangunan. “Pak Presiden mendorong semua kementerian ataupun pemerintah menggunakan anggarannya untuk dapat langsung menyalurkan kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat Covid-19,” cetus Dirjen Budi.
Program Padat Karya di Terminal Bus Tipe A Cilacap ini, lanjut Dirjen Budi melibatkan kurang lebih sebanyak 250 warga yang berasal dari Kabupaten Cilacap. Pekerjaan yang dilakukan pada Terminal Bus Tipe A Cilacap ini antara lain, pembersihan area terminal dan pekerjaan pengecatan kantin terminal. Total Luas lahan terminal 9.855 m2, jumlah kendaraan bus perhari sebanyak 150 bus/hari, melayani keberangkatan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan tujuan Jakarta (terminal Pulo Gebang, terminal Kampung Rambutan), Tangerang (terminal Poris Plawad), Bogor (Terminal Baranangsiang), Cirebon (terminal Harjamukti), Surabaya (terminal Purabaya), Malang (terminal Arjosari).
Selain program padat karya, Ditjen Perhubungan Darat juga memiliki program kerja terkait penyelenggaraan sarana dan prasarana transportasi darat, termasuk di dalamnya terminal dan jembatan timbang, fasilitas keselamatan jalan, seperti penerangan jalan umum, ataupun roller barrier, turut menjadi perhatian.
Optimalisasi Terminal Bus Cilacap
Di tengah upaya pembangunan dan pengembangan sarana, prasarana dan infrastruktur transportasi, khususnya pengembangan terminal bus, Dirjen Budi saat di Cilacap mengungkapkan, Terminal Bus Cilacap akan dibangun dengan konsep mixed use yaitu terminal yang tidak hanya sebagai prasarana transportasi namun juga sebagai pusat kegiatan perekonomian masyarakat.
Dirjen Budi berharap ada investor yang berminat bekerja sama dengan pemerintah mengembangkan Terminal Bus Cilacap untuk dibangun pusat perbelanjaan. “Kami berharap ada investor yang berminat, dan kami sangat terbuka," ujarnya.
Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Hj. Novita Wijayanti, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan apresiasinya atas kegiatan padat karya yang diadakan di Terminal Cilacap. Program padat karya ini sangat bermanfaat untuk masyarakat dan meningkatkan perekonomian sesuai dengan tujuan pemerintah. Terima kasih atas semua yang bersinergi dalam kegiatan ini, semoga bermanfaat untuk Kabupaten Cilacap serta langsung dirasakan oleh masyarakat," cetusnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, sebelumnya juga menyampaikan bahwa program padat karya di sektor transportasi terdiri dari pembangunan, pemeliharaan, perbaikan serta pembersihan sarana dan prasarana transportasi. Masing-masing dari Direktorat Jenderal dan Badan di Kementerian Perhubungan telah melaksanakan program padat karya tersebut dengan baik.
Sesjen Djoko juga menambahkan dalam kebijakan pembangunan infrastruktur tahun 2021, program padat karya menjadi prioritas untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Optimalisasi kegiatan yang menggunakan metode padat karya, antara lain: pemeliharaan dan pembangunan terminal, bandara, pelabuhan, jalur kereta api, dan fasilitas keselamatan transportasi. (IS/AS/HG/HT)