(Jakarta,6/8/2014) Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyerahkan keberhasilan pelaksanaan Angkutan Lebaran 2014 kepada masyarakat. Namun dilihat dari beberapa indikator, Menhub mengakui pelaksanaan Angkutan Lebaran 2014 secara umum lebih baik dari tahun 2013.

" Terkait keberhasilan Angkutan Lebaran tahun ini, saya lebih cenderung untuk menyerahkan penialaian keberhasilan pelaksanaan Angkutan Lebaran ini kepada masyarakat," ujar Menhub ketika menutup Pos Kordinasi (Posko) Angkutan Lebaran 2014 di Ruang Mataram Kemenhub Jakarta, Rabu.

Beberapa indikator kinerja yang dapat dievaluasi dan dijadikan tolok ukur dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2014 yaitu, pelayanan angkutan umum lebih baik dari tahun lalu, meskipun jumlah penumpang umum seluruh moda rata - rata mengalami kenaikan kecuali transportasi jalan yang mengalami penurunan jumlah penumpang. " Kenaikan jumlah penumpang sudah diimbangi dengan penyediaan sarana angkutan baik melalui angkutan darat, kereta api, laut dan udara," tutur Menhub.
Berdasarkan pantauan data kecepatan yang dihimpun dari GPS yang berada di bus, arus lalu lintas jalan raya pada umumnya lebih tersendat dibanding tahun lalu,sehingga terjadi kemacetan pada titik tertentu pada arus mudik terutama di jalan utama Utara Jawa.

Menhub mengungkapkan, respon masyarakat terhadap pelayanan Posko Angkutan Lebaran 2014 cukup tinggi. Selama Posko Angkutan Lebaran sampai H+7 SMS yang masuk sebanyak 2.985 SMS dan di facebook 2.569 komentar. Sedangkan rata - rata pengguna jejaring sosial facebook setiap hari mencapai 6.489 dan twitter 22.100 pengguna.

Sesuai data dari Polri, pada Angkutan Lebaran 2014, terjadi penurunan jumlah kejadian kecelakaan di angkutan laut, udara, perkeretaapian dan penyeberangan dibandingkan tahun lalu, sedangkan untuk transportasi jalan masih dilakukan klarifikasi dengan Polri mengenai jumlah korban jiwa.

Untuk moda transportasi udara, hasil pantauan Posko menyebutkan, dari 18.108 penerbangan yang dijadwalkan,80,42 persen ( 14.563 penerbangan) tepat waktu dan 19,5 persen ( 3.531 penerbangan) mengalami keterlambatan. Namun demikian tidak ada pembatalan penerbangan selama periode angkutan lebaran (H-7 sampai H + 7).

Menhub berharap, ke depan, selain pelaksanaan Angkutan Lebaran harus lebih disinkronisasikan lagi dengan pelaksanaan optimasi multi moda, rekayasa lalu lintas di jalan, juga harus disinkronkan dengan pengaturan cuti bersama, libur sekolah, serta pemberian THR, sehingga lalu lintas jalan dan permintaan angkutan dapat lebih terbagi dan dikendalikan.(SNO).