1. Apa saja persiapan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendukung Asian Games 2018 di Palembang?
Kemenhub telah menyiapkan berbagai infrastruktur dan kebijakan di antaranya LRT Sumatera Selatan (Sumsel), penyediaan bus besar sebanyak 50 unit, perlengkapan dan pembangunan ATCS (area traffic control system), penyediaan bus air, memastikan operasional dan kapasitas Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan rute-rute untuk destinasi wisata Indonesia, menyiapkan sarana, prasarana pelayanan berbasis dan teknologi untuk melayani customer. Persiapan-persiapan ini dilakukan untuk memudahkan aktivitas dan mobilisasi atlit, official, panitia, serta para penonton.
2. Bagaimana pengoperasian LRT Sumsel ini?
LRT Sumsel akan beroperasi mulai pukul 04.00 WIB – 22.20 WIB setiap hari.Kereta yang dibangun sejak Oktober 2015 ini memiliki panjang jalur 23,5 km dan lebar jalur 1067 mm dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Saat ini tersedia 6 trainset dan masing-masing trainset berisikan 3 kereta yang memiliki kapasitas angkut sekitar 400 penumpang. Kereta ini juga berfungsi sebagai kereta bandara.
LRT memiliki 13 stasiun yaitu Stasiun Bandara, Stasiun Asrama Haji, Stasiun Telkom, Stasiun RSUD, Stasiun Polda, Stasiun Demang, Stasiun PI, Stasiun Dishub, Stasiun Cinde, Stasiun Ampera, Stasiun Polresta, Stasiun Jakabaring, dan Stasiun OPI. Stasiun-stasiun ini memiliki fasilitas tangga, eskalator, dan lift.
3. Apakah LRT Sumsel terintegrasi dengan moda lainnya?
LRT Sumsel terintegrasi dengan moda lainnya yaitu Transmusi, bus air, dan angkutan perkotaan yang di antaranya melayani rute Ampera – Pasar Induk, AAL – Karya Jaya, Pusri – PS Mall, Ampera – Plaju, dan Km 5 – Terminal Sako.
4. Bagaimana pelayanan transportasi di dalam dan luar Jakabaring Sport City (JSC)?
Pelayanan transportasi ini diberikan kepada atlit, official, panitia pelaksana cabang olahraga, technical delegate cabang olahraga, asisten technical delegate, ITO cabang olahraga, NTO cabang olahraga, divisi sport dan competition serta media.
Pelayanan transportasi di dalam Jakabaring menggunakan hydrogen car berupa 1 unit Audi, 8 unit Renault, dan 1 unit bus double decker. Adapula golf car dengan rincian 13 unit golf car 14 seat, 17 unit golf car 6 seat, 20 unit golf car 4 seat, dan 1 unit golf car VIP 2 seat.
Pelayanan transportasi di luar Jakabaring menggunakan 40 unit premium vehicle VIP, 30 unit premium vehicle and/or MVP, 14 unit micro bus, 50 unit bus besar, 20 unit bus sedang, 15 unit box engkel, 50 unit MVP, dan 66 unit minibus.
5. Apakah ada layanan transportasi untuk para penonton menuju Jakabaring (JSC)?
Para penonton dapat menggunakan LRT Sumsel untuk ke Jakabaring. Selain itu, disediakan pula layanan transportasi park and ride. Melalui layanan ini penonton dapat menunggu bus di pemberhentian yang sudah ditentukan. Ada 9 park and ride yaitu :
a. Park and Ride Terminal Alang-Alang Lebar. Pemberhentian : Halte Gramedia-Halte KM.5-Halte Simpang Polda-Bundaran Air Mancur-JSC.
b. Park and Ride Asrama Haji Palembang (Daerah KM. 10). Pemberhentian : Halte Gramedia-Halte KM.5-Halte Simpang Polda-Bundaran Air Mancur-JSC.
c. Park and Ride Gudang Dolog (Perumnas dan Kenten). Pemberhentian : Depan Mall PTC-Halte Simpang Polda-Halte Pasar Cinde-Halte Polresta/Kantor DPRD Kota-JSC.
d. Park and Ride DPRD Sumsel (Daerah Kapten A. Rivai). Pemberhentian : Halte A. Rivai-Halte Pasar Cinde-Bundaran Air Mancur-Halte Polresta/Kantor DPRD Kota-JSC.
e. Park and Ride Museum SMB II (BKB Palembang). Pemberhentian : Polresta Palembang-JSC.
f. Park and Ride Lapangan Sepak Bola Patra Jaya (Daerah Plaju). Pemberhentian : Mall Giant Plaju-Halte Jaya Indah-Halte Bina Darma-JSC.
g. Park and Ride Stasiun Kereta Api Kertapati. Pemberhentian : Tugu KB- Jalan Tembusan Musi VI-JSC.
h. Park and Ride Terminal Jaya. Pemberhentian : Tugu KB- Jalan Tembusan Musi VI-JSC.
i. Park and Ride Dekranasda. Pemberhentian : JSC.
6. Bagaimanakah pola pengaturan menuju Jakabaring Sport City?
Pola pengaturan menuju Jakabaring Sport City terbagi menjadi 5 koridor yaitu :
a. Koridor 1 memiliki ruas total 13,710 km : Jl. Letjen Harun Sohar, Jl. Kol. H. Burlian, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Riacudu (Jembatan Ampera), dan Jl. Gub. H. Bastari – Jakabaring.
b. Koridor 2 memiliki ruas total 16,646 km : Jl. Noerdin Pandji, Jl. Pangeran Ayin, Jl. MP. Mangkunegaran, Jl. M. Isa, Jl. Selamat Riadi, dan Jembatan Musi IV.
c. Koridor 3 memiliki ruas total 20,706 km : Jl. Letjen Harun Sohar, Jl. Kol. H. Burlian, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Demang Lebar Daun, Jl. Sultan M Mansyur, dan Jembatan Musi VI.
d. Koridor 4 memiliki ruas total 29, 230 km : Jl. Letjen Harun Sohar, Jl. Soekarno Hatta, Jl. Alamsyah RPN-Musi II, Jl. Yusuf Singadekane, Jl. Ki Merogan, Jl. Wahid Hasyim, Jl. Rasid Sidik-Jakabaring, dan Jl. Gub. H. Bastari – Jakabaring.
e. Koridor 5 memiliki ruas total 35,400 km : Tol Palembang – Indralaya, Jl. Lingkar Selatan, dan Jl. Gub. H. Bastari – Jakabaring.
7. Apakah ada pengaturan arus lalu lintas di dalam Jakabaring Sport City?
Untuk mengatur kelancaran pergerakan arus di dalam Jakabaring Sport City, maka diberlakukan pengaturan arus lalu lintas baik untuk kedatangan maupun kepulangan para atlit.
Selain itu, diatur pula sirkulasi arus lalu lintas di dalam Jakabaring Sport City.