(Jakarta, 16/9/2013) Untuk terus memberikan yang terbaik dari sisi koleksi dan pengelolaan serta agar menjadi daya tarik pengunjungnya, Museum Transportasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) membutuhkan dukungan dari pihak perusahaan milik negara BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan perusahaan swasta.
Saat ini kendati sudah diresmikan sejak 1991 lalu, namun koleksi replika moda transportasinya belum lengkap. Kebanyakan moda yang ada merupakan moda perintis dan sejarah yang belum banyak diperbarui untuk menambah khazanah pengetahuan pengunjungnya.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, dalam pemeliharaan museum transportasi ini memang tidak mudah dan dibutuhkan koordinasi dan anggaran yang tidak sedikit sehingga museum terlihat lebih tertata dan menarik minat pengunjung baik anak-anak hingga dewasa.
"Untuk itu kami mengajak BUMN dan swasta, supaya makin bagus. Targetnya ke depan setiap pengunjung agar bisa tertarik dan pertama kali datang ke sini saat ke TMII," jelas Menhub usai menyaksikan penandatanganan kerja sama Kemenhunb dengan PT Kereta Api Indonesia, PT Garuda Indonesia, PT Dharma Lautan Utama, dan PT Blue Bird Grup terkait Pengelolaan Aset Museum Transportasi di Jakarta, Senin (16/9/2013).
Diakui Menhub, saat ini Museum Transportasi belum lengkap benar mewakili semua moda. Pihaknya ingin agar museum itu tidak hanya sekadar menjadi saranan rekreasi saja namun juga bisa menjadi sarana pendidikan transportasi dan menarik minat pengunjung terutama anak-anak agar bisa menjadi referensi cita-cita di masa mendatang di bidang transportasi.
Dia juga berharap agar seluruh replika moda transportasi bisa diletakkan di museum transportasi agar informasi dan pengetahuan pengunjung juga berkembang sesuai dengan perkembangan moda yang ada di Indonesia. Masyarakat juga terus mengetahui informasi terkini seputar transportasi termasuk teknologinya.
"Setiap ada moda model baru, diharapkan replikanya bisa masuk sini sehingga tidak hanya ada moda-moda perintis sejarah saja dan dilengkapi sesuai perkembangan moda terkini," imbuh Menhub.
Terkait anggaran pemeliharaan, ditambahkan Menhub saat ini anggaran APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) untuk museum transportasi melalui Kemenhub memang ada, namun jumlahnya masih sangat minim untuk bisa mendukung seluruh operasional setiap tahunnya.
"Harus ada dukungan dari berbagai pihak. Kalau untuk dari sisi keamanan, pihak pengelola TMII sebagai penanggung jawabnya,"imbuh Menhub.
Sekretaris Jenderal Kemenhub Leon Muhammad menambahkan bahwa saat ini, alokasi APBN untuk museum transportasi memang masih sangat minim yakni Rp2,5miliar untuk 2013 ini. Sementara kebutuhan operasional dan pemeliharaannya cukup tinggi sehingga membutuhkan dukungan dari pihak lain untuk menjadikan museum lebih menarik lagi. (CHAN)