(Jakarta, 4/4/2014) Pemerintah akan memfokuskan pembangunan transportasi lima tahun kedepan kepada pengintegrasian antar moda transportasi atau disebut multimoda. Sistem transportasi itu diyakini akan mengefisienkan arus penumpang maupun barang. hal ini disampaikan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat memberikan pengarahan pada Rakornas BMKG di Hotel Mercure, Ancol Jakarta, Rabu (2/4).
Bambang menambahkan 93 persen arus barang saat ini diangkut lewat jalan raya, sehingga beban jalan sudah terlalu berat. “Seperti pantura yang menunjukkan bagaimana sebenarnya overloading dari suatu jaringan transportasi darat kita. Lima tahun ke depan kita bicara pembagian beban jalan ke kereta api, untuk itu kita membangun jalur ganda Jakarta-Surabaya,” kata Bambang.
Bambang mengakui untuk kereta api sekarang ini baru ada di Jawa dan Sumatera. Namun dalam lima tahun lagi akan membicarakan trans Kalimantan railways dan trans sulawesi railways, bahkan trans papua railways. Menurutnya hal itu bukan tidak mungkin diwujudkan lima tahun lagi, terutama jika Indonesia memilki apa yang dinamakan kekuatan fiskal. “Kalau APBN kita memiliki keleluasaan seperti ada dana-dana lebih yang dapat kita alokasikan kita akan memacu perkembangan infrastruktur di Indonesia,” aku Bambang.
Tidak berhenti sampai di sana, menurut Bambang Pemerintah Indonesia akan mulai mengaktifkan short coast shipping yakni suatu pola pelayaran antar pantai di kota-kota pantai. “Katakanlah kota pantai itu kalau di pantura itu antara Jakarta, Cirebon, Semarang dan Surabaya. Itu akan kita gunakan untuk mengurangi beban jalan raya. Inilah suatu contoh dari multimoda atau suatu rencana transportasi multimoda,” ujarnya.
Indonesia adalah negara kepulauan, oleh karena itu dikatakan Bambang, paduan antara jalan arteri nasional dan feri penyeberangan harus membentuk apa yang disebut jejaring transportasi antara barat-timur dan utara-selatan. “Ada tiga yang disebut sebagai sabuk nusantara yakni utara, tengah dan selatan. Tahun lalu kita telah menyelesaikan sabuk selatan dengan 11 titik penyeberangan di sana. Tahun ini akan kita selesaikan sabuk tengah, tinggal satu yang belum yakni antara Wakai (Maluku) dan Fak-Fak (Papua). Kalau itu selesai, Insya Allah sekitar Bulan Mei kita akan punya dua sabuk,” katanya. (HH)