(Jakarta, 22/02/2012) Pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur sepanjang 150 km akan ditawarkan kepada Rusia pada pertemuan Business to Business (B to B) antara Indonesia dan Rusia yang akan diselenggarakan pada Selasa, 28 Februari 2012. Hal ini merupakan tindak lanjut penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Russian Railway dengan Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (8/2) di Jakarta.
Pada rapat persiapan Pertemuan Business Forum di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Rabu (15/2), teridentifikasi beberapa proyek terkait sektor transportasi yang akan ditawarkan kepada pihak Rusia. Diantara proyek tersebut adalah rencana pembangunan jalur kereta api di Pulau Kalimantan, khususnya di Kalimantan Timur sepanjang 150 km, dan pernyataan minat Provinsi Kalimantan Tengah untuk membuka pembangunan jalur kereta api melalui daerahnya. Selain itu, pembangunan jalur kereta api di Pulau Kalimantan direncanakan untuk angkutan kereta api batubara.
Beberapa provinsi di Pulau Sulawesi juga menyatakan minat untuk menawarkan kerjasama pembangunan jalur kereta api, di antaranya Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan. Pembangunan jalur kereta api di Pulau Sulawesi ini direncanakan untuk angkutan kereta api penumpang.
Pertemuan antar pelaku bisnis Indonesia-Rusia (Business to Business)yang akan dilaksanakan pada Selasa (28/2) tersebut merupakan salah satu bagian dari pertemuan Business Forum Indonesia-Rusia yang akan diselenggarakan pada 27-28 Februari 2012 mendatang di Jakarta. Pertemuan Business Forum tersebut akan dibagi menjadi 2 (dua) pertemuan yang terdiri atas: hari Pertama, Senin (27/2) adalah pertemuan Government Official (Government to Government – G to G), dan hari kedua, Selasa (28/2) adalah pertemuan antar pelaku bisnis kedua negara (B to B).
Pada pertemuan Government Official (G to G) tanggal 27 Februari 2012, pihak Indonesia akan dipimpin oleh Asisten Deputi Urusan Kerjasama Ekonomi & Pembiayaan Eropa, Afrika, dan Timur Tengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bahris Paseng; sementara dari pihak Rusia akan dipimpin oleh Direktur Kerjasama Ekonomi Asia & Afrika. Pertemuan tersebut akan membicarakan seputar kebijakan (policy) terkait iklim bisnis di masing-masing negara. Untuk pertemuan ini, Kementerian Perindustrian bertindak sebagai tuan rumah dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai koordinator.
Pertemuan hari kedua tanggal 28 Februari 2012, yang merupakan pertemuan B to B adalah murni pertemuan bisnis kalangan swasta dari kedua negara. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) akan bertindak sebagai koordinator pada pertemuan ini. Diharapkan baik Pemerintah Indonesia maupun kalangan swasta/bisnis Indonesia dapat memanfaatkan momen pertemuan Business Forum ini sebaik mungkin untuk meraih investor yang akan berinvestasi di Indonesia. (RS)