(Jakarta, 7/6/2011) Pagu indikatif Kementerian Perhubungan Tahun 2012 telah ditetapkan yaitu sebesar Rp.22,781 triliun. Hal tersebut sesuai Surat Edaran Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 0091/M.PPN/03/2011 dan Nomor SE-189.91/MK.02/2011 tanggal 31 Maret 2011 tentang Pagu Indikatif dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2012. "Namun demikian, pagu indikatif tersebut lebih rendah bila dibandingkan Pagu Kebutuhan Kementerian Perhubungan tahun 2012 sebesar Rp. 45,459 triliun yang merupakan hasil rapat koordinasi pembahasan terpadu antara Kementerian Perhubungan dengan UPT/Satker/Dinas Perhubungan Propinsi," jelas Menteri Perhubungan Freddy Numberi saat rapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (7/6).
Menhub memaparkan, berkaitan dengan selisih yang cukup besar antara pagu kebutuhan dan pagu indikatif yang mencapai 48%, dalam menetapkan program/kegiatan pada 2012 Kementerian Perhubungan akan melakukan seleksi berdasarkan skala prioritas. "Skala prioritas tersebut sesuai kriteria-kriteria yang mengacu pada arahan-arahan baik Presiden RI maupun Wakil Presiden RI serta beberapa catatan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang dihadiri Seluruh Bappeda Propinsi dan Kementerian/Lembaga termasuk Kemenhub yang dilaksanakan pada 18 s.d 28 April 2011 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS," papar Menhub.
Dalam Sidang Kabinet, Kamis (12/5), untuk menindaklanjuti hasil Mussrenbangnas tersebut, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS mengusulkan tambahan anggaran Kemenhub tahun 2012 sebesar Rp. 4,063 triliun untuk Dukungan Infrastruktur Transportasi dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Perkuatan Baseline RPJMN 2010-2014.
Menhub menjelaskan tambahan anggaran untuk Dukungan Infrastruktur Transportasi dalam MP3EI sebesar Rp. 3,193 triliun dengan rincian: pengadaan lahan untuk KA akses ke Bandara Soetta sebesar Rp. 1,05 triliun; pembangunan jalur ganda Semarang-Surabaya sebesar Rp. 1,04 triliun; pembangunan jalur ganda Cirebon-Tegal sebesar Rp. 689 miliar; pembangunan jalur ganda Tegal-Semarang sebesar Rp. 651,4 miliar; pembangunan breakwater dan dermaga VI di Bakauheni sebesar Rp. 335 miliar, dan Pembangunan Bandara Ahmad Yani Jawa Tengah (sisi udara) sebesar Rp. 140 miliar.
Selanjutnya,Menhub menambahkan, tambahan anggaran dalam rangka Perkuatan Baseline RPJMN 2010-2014 sebesar Rp. 150 miliar dengan rincian pembangunan dermaga di Pulau Aru sebesar Rp. 20 miliar; Pelebaran runway Bandara Sultan Thaha sebesar Rp. 50 miliar; pengembangan Bandara Jalaludin Gorontalo sebesar Rp. 40 miliar, dan perpanjangan dan perluasan apron Bandara Tampa Padang Sulbar sebesar Rp. 40 miliar.
Berdasarkan Pagu Indikatif tersebut, Menhub menambahkan, komposisi anggaran tahun 2012 per unit kerja Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan diusulkan sebagai berikut: Ditjen Perhubungan Darat Rp. 2,299 triliun; Ditjen Perkeretaapian Rp. 5,351 triliun; Ditjen Perhubungan Laut Rp. 6,799 triliun; Ditjen Perhubungan Udara Rp. 4,321 triliun; Badan Pengembangan SDM Perhubungan Rp. 3,085 triliun; Badan Litbang 105 miliar; Sekretariat Jenderal Rp. 502 miliar; dan Inspektorat Jenderal 77 miliar.
Selanjutnya Menhub menjelaskan, ada 6 koridor pengembangan ekonomi dalam kerangka memberikan dukungan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia yaitu :
- Koridor Sumatera, salah satunya : Pembangunan prasarana Kereta Api : Lintas Krueng Geukuh-Cunda, Krueng Mane-Kuta Blang (Aceh), Linats Medan-Tebing Tinggi, Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, Tebing Tinggi-Kisaran dan lintas Tebing Tinggi-Siantar (Sumut). Prasaranan Kereta Api antara Duku-Bandara Internasional Minangkabau.
- Koridor Jawa, salah satunya : pembangunan jalur KA ke Bandara Juanda dari arah Stasiun Waru Segmen Juanda-Gedangan,pembangunan jalur ganda lintas Bojonegoro-Surabaya Pasarturi Segmen Lamongan-Surabaya Pasarturi,penyelesaian pembangunan flyover Tenggulunan lintas Sidoarjo-Tarik (Jatim).
- Koridor Kalimantan, salah satunya : Pembangunan fasilitas prasarana Bandar Udara Tjilik Riwut-Palangkaraya (Kalteng), Bandar Udara Juwata-Tarakan, Bandara Kalimarau dan Bandara Data Dawai (Kaltim).
- Koridor Sulawesi, salah satunya : pembangunan kapal penyeberangan perintis lintas Melong-Marampit-Miangas (Sulut) dan lintas Kolonedale-Baturube (Sulteng).
- Koridor Bali-Nusa Tenggara,salah satunya: pembangunan dermaga penyeberangan di Gunaksa (Bali); Dermaga II Sape, Dermaga Jetty di Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air (NTB); Waiwerang, Seba, Baranusa, Hansisi, Solor, Ndao dan Kalabahi (NTT).
- Koridor Papua-Kepulauan Maluku, salah satunya : Pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan Tulehu, Waisarisa, Namlea, Leksula dan Tual (Maluku).(RY)