MEDAN – Negara-negara yang tergabung dalam Asia Europe Meeting (ASEM) berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur di bidang transportasi bagi negara-negara di kawasan Asia Eropa. Nantinya peningkatan infrastruktur ini akan diprioritaskan kepada negara berkembang yang terkurung daratan atau tidak memiliki lautan (land-locked and least developed countries) dan negara-negara kepulauan (archipelagic countries). Demikian hasil dari Pertemuan Asia Europe Meeting – Transport Senior Official’s Meeting (ASEM-TSOM) tahun 2018 yang berlangsung di Medan, Sumatera Utara, 18-19 Juli 2018.
Dalam pertemuan ini diakui bahwa kontribusi dan pentingnya konektivitas sektor transportasi untuk pengembangan ekonomi global dan peningkatan kemakmuran di Asia dan Eropa. Juga ditekankan pentingnya transportasi yang aman dan terjamin, serta kemitraan yang saling menguntungkan dan pengembangan infrastruktur transportasi yang berkualitas, pintar, dan efisien yang berkelanjutan secara lingkungan, sosial dan fiskal untuk mencapai konektivitas yang lebih baik di semua moda transportasi antara Asia dan Eropa.
“Dalam hal ini, para delegasi sepakat untuk mempromosikan dan memfasilitasi transparansi, level yang seimbang, dan mekanisme pendanaan inovatif seperti kemitraan pemerintah swasta untuk mempercepat pengembangan sistem transportasi terpadu,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono.
Djoko kembali menekankan penguatan konektivitas antara Asia dan Eropa sangat perlu untuk dilakukan. Tujuan dari konektivitas ASEM adalah untuk meningkatkan perkembangan ekonomi, politik dan sosial budaya di Asia dan Eropa yang perlu memiliki prinsip-prinsip utama transparansi, level yang sama, perdagangan bebas dan terbuka, prinsip-prinsip pasar, multidimensi, inklusivitas, keadilan, keterbukaan, kelayakan keuangan, efektivitas biaya dan saling menguntungkan. Karena menurut Djoko kedua kawasan ini menguasai perdagangan dunia sekitar 60 persen.
“Jumlah 60 persen ini bisa menjadi kekuatan yang besar di dunia. Konektivitas transportasi harus bisa menjadi akselerator kerja sama ekonomi, perdagangan, dan sosial politik”, tutur Djoko.
Konektivitas memainkan peran kunci dalam kerja sama ASEM untuk meningkatkan daya saing global wilayah Asia dan Eropa. ASEM berfungsi sebagai platform dialog ideal untuk menciptakan kebijakan yang dapat diimplementasikan di dua benua untuk mendukung pengembangan transportasi di Asia dan Eropa yang selanjutnya akan berkontribusi pada konektivitas global. (HH/TH/RK/BI)